Pelecehan di Unsoed
Tak Hanya Satu, Mahasiswi Sebut Ada Tiga Korban Dugaan Kekerasan Seksual di FISIP Unsoed
Mahasiswa mendesak penanganan tegas terhadap kasus dugaan kekerasan seksual yang menyeret salah satu guru besar di Fisip Unsoed.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rustam Aji
"Kami prihatin terhadap korban, dan kami akan terus mengawal kasus ini.
Kami berada di barisan korban dan menolak segala bentuk kekerasan," tegas Adya.
Menanggapi aksi tersebut, Dekan FISIP Unsoed, Prof. Slamet Rosyadi, mengatakan pihak fakultas bersama Satgas PPKS telah melakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk sosialisasi dan pencanangan zona integritas.
Baca juga: Suporter PSIS Diimbau Tak Hadiri Laga Uji Coba Lawan PSIM di Mandala Krida
"Sikap kami jelas, menolak segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual," katanya.
Slamet menyebut, setelah rektorat menerima surat dari Sekjen Kemendikbudristek pada 6 Juli 2025, tim pemeriksa langsung dibentuk.
"Tim ini sudah bekerja, mempelajari laporan, berdiskusi dengan Satgas, dan memanggil terlapor.
Kami juga berupaya melindungi pelapor, seperti mengawal nilai mata kuliah agar tidak bergantung pada nilai dari terlapor.
Kami akan evaluasi keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan dosen," jelasnya.
Terkait sanksi, Slamet meminta publik bersabar hingga proses pemeriksaan selesai.
"Mohon ditunggu, karena sanksi bergantung pada hasil pemeriksaan," ungkapnya.
Para mahasiswa FISIP Unsoed berkomitmen mengawal kasus ini hingga ada kejelasan dan keadilan bagi korban.
Aksi tersebut menjadi tekanan moral kepada pihak kampus menuntaskan proses investigasi dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku apabila terbukti bersalah. (jti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.