Berita Jateng

Merasa Difitnah hingga Anggotanya Terluka saat Bentrok dengan FPI, PWI LS Akan Tempuh Jalur Hukum

PWI LS akan menempuh jalur hukum atas fitnah dan framing jahat terhadap organisasi tersebut dalam insiden bentrok dengan FPI di Pemalang

Penulis: Indra Dwi Purmomo | Editor: khoirul muzaki
Indra Dwi Purnomo
BENTROKAN PEMALANG - Sekretaris Jenderal Perjuangan Walisongo Indonesia laskar Sabilillah (PWI LS) Ken I Pramendra, saat memperlihatkan foto kondisi pasien yang mengalami cacat permanen saat perawatan medis dan di rawat di RSI Al Ikhlas Pemalang. 

TRIBUNJATENG.COM, PEMALANG -Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) akan menempuh jalur hukum atas fitnah dan framing jahat terhadap organisasi tersebut dalam insiden bentrok dengan Front Pembela Islam (FPI) pada pengajian Rizieq Shihab kemarin. 

Sekretaris Jenderal Perjuangan Walisongo Indonesia laskar Sabilillah (PWI LS)  Ken I Pramendra mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan bukti-bukti kuat berupa foto, video, dan kesaksian lapangan yang akan digunakan untuk membuktikan bahwa tuduhan terhadap PWI LS adalah tidak berdasar.

Ia membantah tegas tudingan bahwa pihaknya melakukan penyerangan, dan membawa senjata tajam dalam aksi yang terjadi di Pemalang.


Dikatakannya, narasi tersebut sebagai upaya framing dan playing victim dari pihak tertentu untuk menyudutkan PWI LS.

Baca juga: Ken Sesalkan Framing Jahat Sudutkan PWI LS, Punya Bukti Massa FPI Bawa Sajam Lukai Anggotanya


"Aksi yang dilakukan merupakan, bentuk pembelaan terhadap bangsa dari pengaruh paham radikal dan provokasi yang dinilai membahayakan persatuan," kata Sekretaris Jenderal Perjuangan Walisongo Indonesia laskar Sabilillah (PWI LS) Ken I Pramendra kepada Tribunjateng.com, usai menjenguk anggota PWI LS di RSI Al Ikhlas Pemalang, Kamis (24/7/2025).


ia juga menegaskan, seluruh anggota PWI LS sejak awal telah diinstruksikan untuk tidak membawa senjata tajam saat aksi.


"Kami datang dengan niat baik, melakukan orasi damai. Tidak satu pun anggota kami membawa sajam. Yang kami bawa hanya bambu untuk perlindungan diri, bukan untuk menyerang," ucapnya.


Ken mengklaim PWI LS memiliki dokumentasi lengkap yang justru menunjukkan bahwa provokasi, termasuk pelemparan batu dan pembawa celurit, berasal dari pihak lawan.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved