Berita Banjarnegara

Ratusan Guru di Banjarnegara Asah Kompetensi Koding dan Kecerdasan Artifisial

113 guru dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Banjarnegara memacu diri dalam pelatihan koding dan kecerdasan artifisial (KKA).

Editor: khoirul muzaki
ISTIMEWA
Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial tahap 2 di Banjarnegara, Selasa, 22 Juli 2025. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA – Sebanyak 113 guru dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Banjarnegara memacu diri dalam pelatihan koding dan kecerdasan artifisial (KKA).

Bertempat di SMKN 2 Banjarnegara, pelatihan tahap kedua ini dimulai pada Selasa, 22 Juli 2025, sebagai upaya adaptasi terhadap pesatnya perkembangan teknologi.

Yuwono Wisudo Pramono, Kepala Lembaga Penyelenggara Diklat LKP Indo Jaya Kebumen, menyebut total peserta mencapai 113 guru, terdiri dari 65 guru SD, 25 guru SMP, dan 23 guru jenjang SMA/SMK.

"Pelatihan KKA ini untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan guru dalam mata pelajaran koding dan kecerdasan artifisial," ujar Yuwono.

LPK Indo Jaya merupakan salah satu LPD yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru Kemendikdasmen RI sebagai penyelenggara pelatihan KKA bagi guru.

Pelatihan dirancang intensif dengan program in-service training selama lima hari (22-26 Juli 2025), yang akan dilanjutkan dengan on-the-job training di sekolah masing-masing, dan in-service training kedua. 

 

Adaptasi Teknologi Kunci Hadapi Masa Depan

Pembukaan pelatihan secara resmi dilakukan oleh Kepala Bidang Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Banjarnegara, Sujadi. Ia menekankan urgensi adaptasi guru terhadap perkembangan teknologi.

 "Ikuti pelatihan dengan baik, insyaAllah hasilnya juga baik," pesannya.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Dr. Nikmah Nurbaity, memaparkan tren perkembangan teknologi global, khususnya kecerdasan artifisial (AI). Menurutnya, AI telah mendisrupsi banyak sektor, termasuk lapangan pekerjaan. 

"Banyak pekerjaan yang mulai hilang dan muncul pekerjaan-pekerjaan baru yang menuntut penguasaan teknologi," jelas Nikmah.

Indonesia, lanjutnya, diproyeksikan membutuhkan 12 juta talenta digital pada 2030, namun diprediksi hanya 9 juta yang akan tersedia. 

"Di Cina, AI menjadi mata pelajaran wajib. Indonesia mulai masuk kurikulum yang tujuannya adalah untuk mendukung literasi dan numerasi sebagai mata pelajaran pilihan," ungkap Nikmah. 

Harapannya, kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia akan meningkat dan penguasaan iptek semakin menguat.

Baca juga: Bikin Geger Pelecehan Bendera Merah Putih di Sragen, Ternyata Pelakunya Bocil

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved