Topan Ginting, Orang Dekat Bobby Nasution yang Dicokok KPK: Ini Profilnya!
KPK menangkap orang dekat Bobby Nasution, Topan Ginting, karena dugaan korupsi proyek jalan
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) pada Kamis malam, 26 Juni 2025, di Mandailing Natal dan Medan, Sumatera Utara.
Salah satu pejabat yang ditangkap adalah Topan Obaja Putra Ginting alias Topan Ginting.
Ia dikenal dekat dengan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution.
Topan Ginting kariernya menanjak cepat sejak Bobby Nasution menjabat Wali Kota Medan.
Topan Ginting merupakan birokrat muda lulusan STPDN 2007.
Di Era Bobby, pria yang lahir pada 7 April 1983 (42 tahun) ini dipercaya mengisi sejumlah jabatan penting dalam pemerintahan.
Lulusan SPTDN tahun 2007 itu memulai karier sebagai Kasubbag Protokol di Bagian Umum Pemkot Medan.
Berikutnya, dia menjabat Kepala Bidang di Dinas Kominfo, dan dipercaya menjadi Camat Medan Tuntungan pada 2019.
Saat Bobby Nasution dilantik sebagai Wali Kota Medan pada 2021, hubungan kerja keduanya semakin erat.
Bobby memberi kepercayaan penuh pada Topan untuk menduduki posisi strategis, salah satunya Penjabat Sekretaris Daerah Medan pada Mei 2024.
Posisi ini membuat Topan menjadi penghubung utama lintas instansi dan dipercaya menyelaraskan program prioritas Kota Medan.
Tak hanya di birokrasi, Bobby juga mendorong Topan aktif di organisasi.
Baca juga: Ramai di Medsos Jokowi Dikabarkan Kritis di Rumah Sakit, Ini Penjelasan Ajudan
Pada September 2023, Topan dilantik sebagai Ketua Kwartir Cabang Pramuka Kota Medan.
Bobby bahkan mengeluarkan surat rekomendasi agar Topan mencalonkan diri sebagai Ketua Kwarda Pramuka Sumut pada Februari 2025.
Kariernya semakin melesat saat Bobby menjabat Gubernur Sumut.
Topan ditunjuk sebagai Kepala Dinas PUPR dan merangkap Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral.
Ia mengelola proyek-proyek strategis bernilai besar, termasuk jalan provinsi yang menggunakan skema multiyears.
Namun, langkah karier Topan Ginting, terhenti saat ia bersama empat orang dari Dinas PUPR dan perusahaan kontraktor penggarap proyek terjaring operasi tangkap tangan (OTT) dicokok petugas KPK, pada Kamis malam, 26 Juni 2025 di Mandailing Natal dan Medan, Sumatera Utara.
KPK menetapkan Topan Ginting sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan provinsi.
Pihak KPK menemukan bukti suap dalam proses pengadaan proyek infrastruktur enam proyek jalan di dua wilayah tersebut, yang dilakukan melalui rekayasa penunjukan langsung dan manipulasi sistem e-katalog.
Penyidik KPK kini mendalami potensi keterlibatan pihak lain, termasuk dugaan aliran dana dari proyek bernilai besar yang dikelola Dinas PUPR Sumut.
Penetapan ini disampaikan langsung oleh Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, yang juga menegaskan kedekatan Topan dengan Bobby Nasution.
"Terkait dengan profil dari TOP dari PUPR tadi menyampaikan orang dekatnya gubernur, Saudara BN, bahkan mungkin dari sebelum jadi gubernur ya, sudah menjadi orang dekatnya," ujar Asep.
KPK bekerja sama dengan PPATK untuk melacak pergerakan uang terkait proyek tersebut. Asep menegaskan lembaganya tak akan ragu memanggil pihak mana pun yang diduga terlibat.
"Kalau memang bergerak ke salah seorang, misalkan ke kepala dinas lain atau ke gubernurnya, kita akan minta keterangan. Kita akan panggil dan kita minta keterangan," tegasnya.
Baca juga: Honda Bagikan Tips Berboncengan yang Nyaman dan Aman dengan si Kecil
Terkait kunjungan Bobby ke Gedung KPK pada April 2025, Asep mengatakan pertemuan itu tak membahas kasus ini.
“Yang disampaikan tidak spesifik terkait tentang ini. Memang mungkin terkait birokrasi di sana, hambatan-hambatan apa saja, dan lain-lain,” ujar Asep.
Ujian Integritas Kepemimpinan
Topan selama ini dikenal sebagai birokrat muda yang gesit dan penuh inisiatif. Namun posisinya yang terlalu dekat dengan kepala daerah membuatnya rawan sorotan. Kasus ini kini menjadi ujian besar bagi Bobby Nasution dalam menunjukkan integritas kepemimpinan. Apakah prinsip meritokrasi akan tetap dipegang atau justru digeser oleh loyalitas politik?
Hingga berita ini diturunkan, Bobby Nasution belum memberikan pernyataan resmi mengenai kasus hukum yang menyeret mantan anak buahnya itu. (tribunnews)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.