Berita Kudus
Petilasan Abiyoso Gunung Muria Diserbu Peziarah, Puncak Natas Angin Masih Ditutup Pascakecelakaan
Puncak Natas Angin Gunung Muria Kudus masih ditutup pascakecelakaan yang menewaskan pendaki. Bupati Kudus pun memastikan keamanan jalur.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mengecek keamanan jalur pendakian Gunung Muria, Minggu (29/6/2025).
Pengecekan ini dilakukan setelah terjadinya kecelakaan yang menewaskan pendaki yang merupakan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Kudus (Umku), di jalur ekstrem Natas Angin, Rabu (25/6/2025).
Samani mengecek pos pendakian Gunung Muria di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Ada dua pos pendakian Gunung Muria yang dikunjungi, pos menuju Puncak Natas Angin dan Pos Pendakian yang menuju ke Puncak 29.
Baca juga: Pendaki Gunung Muria Kudus Ditemukan Tewas, Tergelincir ke Jurang saat Merekam Pemandangan
Samani juga berbincang dengan pengelola pos dan sejumlah pendaki.
Kepada para pendaki Gunung Muria yang ditemui, Samani mengingatkan pentingnya mematuhi tata tertib pendakian.
Termasuk, memperhatikan perlengkapan berikut barang bawaan saat mendaki puncak.
Agar tidak terjadi kejadian serupa, Samani mengingatkan kepada para pengelola pendakian di Desa Rahtawu agar senantiasa mengecek jalur berikut sarana keamanannya.
Dengan begitu, kejadian serupa tidak terulang.
"Pendaki sebaiknya memperhatikan batas usia dan kondisi fisik."
"Jalur Naga Natas Angin sangat ekstrem dan perlu persiapan khusus serta pendampingan," kata Samani.
Samani juga mengusulkan adanya penambahan fasilitas pendukung, misalnya papan peringatan, pos pengawasan, bila perlu gelang GPS sebagai alat bantu apabila terjadi kasus pendaki tersesat agar mempercepat proses pencarian dan evakuasi oleh tim SAR.
Seorang pendaki asa Demak, Nuri Putri (16) mengaku mendapat peringatan akan pentingnya mematuhi tata tertib pendakian dari petugas pos pendakian sebelum mulai mendaki.
Dia juga diingatkan akan pentingnya membawa turun kembali sampah yang dibawa.
"Saya berangkat jam 05.00, sampai Pos 6 sekitar pukul 08.00," kata Nuri yang mendaki bersama kawannya, Alayna (16).
Baca juga: Desain Mewah Rumah Sakit Baru 7 Lantai di Kudus, Ada Fasilitas Hotel untuk Menginap Keluarga Pasien
Sementara itu, penjaga pos pendakian Natas Angin, Stefanus Suryano mengatakan, puncak Natas Angin masih ditutup pascakecelakaan yang dialami pendaki.
Pendaki hanya bisa sampai di Pos 6 atau petilasan Soekarno.
Penutupan jalur menuju puncak Natas Angin Gunung Muria ini merupakan bentuk belasungkawa setelah ada tragedi pendaki terjatuh dan meninggal dunia.
"Perkiraan pembukaan (jalur sampai puncak Natas Angin) 2 Juli, tapi belum tahu pasti. Kalau ada pembaruan, nanti kami informasikan," kata dia.
Dari catatannya, hari ini, ada puluhan pendaki yang sudah terdaftar muncak Gunung Muria.
Sebagian besar menuju Pos 5 atau petilasan Abiyoso.
Tujuan mereka mendaki karena kepentingan spiritual.
"Karena memang ini masih Sura (Muharam), yang mendaki kebanyakan para peziarah," kata Stefanus. (*)
Niat Jual Gudang, Pengusaha Kudus Malah Tertipu Rp2 Miliar |
![]() |
---|
Dampak Polemik Royalti, PO Haryanto Tak Lagi Putar Musik di Bus. Kru Bandel Tanggung Tagihan LMKN |
![]() |
---|
Pasar Kliwon Kudus Sepi Pembeli, Pedagang Ekspresikan Keprihatinan dengan Pawai di HUT Ke 80 RI |
![]() |
---|
Direktur Perusda Percetakan Kudus Dicopot. Proyek yang Masuk Digarap di Luar |
![]() |
---|
Beda dari Pati, Kudus Hapus Denda Tunggakan PBB. Beri Diskon 15 Persen Restribusi Pasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.