Berita Jateng

Apa Itu Tanaman Okra, Komoditas Ekspor ke Jepang dan Korea yang Dibudidayakan di Blora

Secara silent action (diam-diam) budidaya tanaman Okra (Abelmoschus esculentus) yang sering disebut lady finger sudah berkembang di Kabupaten Blora.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: khoirul muzaki
Pemkab Blora
BUDIDAYA OKRA - Pertemuan para tokoh petani Okra dan simpatisan petani, di desa Medalem Kecamatan, Kradenan, Kabupaten Blora, Kamis (19/6/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Secara silent action (diam-diam) budidaya tanaman Okra (Abelmoschus esculentus) yang sering disebut lady finger sudah berkembang di Kabupaten Blora.


Hal itu terbukti, telah digelar pertemuan para tokoh petani Okra dan simpatisan petani yang berminat menanam tanaman okra.


Pertemuan itu digelar di rumah pribadi salah satu Ketua Kelompok Tani Okra, Simbar Susilo, desa Medalem Kecamatan, Kradenan, Kabupaten Blora, Kamis (19/6/2025).


Dalam pertemuan informal tersebut hadir Satwo Sugeng Prayoga, S.Pt., Direktur operasional PT Kelola Agro Makmur dari Kabupaten Temanggung Jateng.


Kemudian utusan pembeli dari Jepang, Hazy Gawa, Suparji, koordinator utama kelompok tani okra kabupaten Blora, Parjan petani okra dari Desa Turirejo Kecamatan Jepon, Khoirurroziqin mantan pejabat Blora yang sedang menekuni budidaya tanaman Blora dan Wahyu Guntur ketua seleksi kualitas buah okra.


“Pertemuan itu dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan ceking lapangan ke area tanaman okra dan sekaligus untuk mengetahui seleksi buah okra yang berasal dari para petani apakah sudah dilaksanakan dengan baik sesuai ketentuan yang ada. Pengecekan itu dilakukan oleh utusan pembeli dari Jepang,” kata Satwo Sugeng Prayoga.

Baca juga: Baju Berumur Hampir 3 Abad Milik Adipati Mangunyudha Ditemukan di Banjarnegara


Hasilnya, dari evaluasi di lapangan ini akan sangat menentukan apakah produksi okra dari Kabupaten Blora layak diekspor ke Jepang atau belum dapat di ekspor karena faktor kualitas belum sesuai standar yang dipersyaratkan. 


Karena di Jepang kualitas produk menjadi persyaratan utama yang tidak bisa diajak kompromi atau kolusi. 


Selama ini produk okra dari PT Kelola Agro Makmur selain dijual ke Jepang juga ke Negara Korea Selatan.


Kapasitas pabrik tersebut tiap hari bisa mengolah buah okra sebanyak 20 ton dan 65 persen bahan baku buah okra berasal dari produksi para petani Kabupaten Blora.


Ia sangat berharap kerja sama dengan para petani okra di kabupaten Blora bisa berjalan secara profesional, harmonis, transparan dan sesuai dengan komitmen. 


Sementara itu, utusan dari para pembeli Jepang, Hazy Gawa, juga terjun langsung mengecek di areal penanaman okra dan di tempat seleksi buah okra milik petani.


Hasilnya tidak menemukan indikasi yang akan menimbulkan kerusakan kualitas hasil buah okra.


Bahkan Ia memberi pujian kepada para petani okra di Kabupaten Blora memiliki semangat dan ketekunan yang tinggi dalam memelihara tanaman okra dan memenuhi komitmen untuk mewujudkan produksi buah okra yang berkualitas.


Sementara itu Suparji yang selama ini diberi tanggung jawab di Kabupaten Blora sebagai koordinator utama oleh manajemen PT Kelola Agro Makmur merasa gembira karena hasil ceking dari utusan pembeli Jepang memberi penilaian positif terhadap kualitas buah okra dari Blora yang siap menjadi komoditas ekspor

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved