Berita Purbalingga

Dinkes Purbalingga Pantau Kesehatan Jemaah Haji Purbalingga Selama 3 Pekan

Informasi kesehatan jemaah, akan ditulis secara online melalui aplikasi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes). 

Istimewa
Pemeriksaan Kesehatan — Salah satu jemaah haji di wilayah Bukateja, saat sedang diperiksa kondisi kesehatannya oleh petugas dari Puskesmas Bukateja, Selasa (17/6/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Pasca kepulangan jemaah haji Purbalingga pada Jumat (13/6/2025) lalu, Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga terus melakukan pemantauan kesehatan jemaah haji, untuk memastikan mereka dalam keadaan yang sehat. 


Menurut Rohayani, Tim Surveilans dan Imunisasi, Bidang P2P, Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga, pemantauan kesahatan jemaah haji akan rutin dilakukan oleh Puskesmas di masing-masing daerah selama 21 hari kedepan. 


Ia mengatakan, pasca jemaah haji pulang, mereka akan dipantau dengan mengisi kartu kewaspadaan jemaah haji. 


"Kemudian, di tiap-tiap Puskesmas juga sudah dibentuk WA Grup bersama para jemaah. Grup tersebut bahkan sudah dibentuk sebelum jemaah haji mulai berangkat," katanya kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (17/6/2025). 


Puskesmas setempat juga akan melakukan dua kegiatan. Pertama terkait berbagai infomasi keluhan dan gejala yang dialami oleh jemaah. Diharapkan, dengan ini para jemaah dapat langsung memberikan informasi kesehatannya melalui grup yang sudah terbentuk ataupun langsung menghubungi ke pihak Puskesmas. 


"Yang kedua, puskemas akan langsung melakukan kunjungan kepada jemaah haji yang baru pulang, untuk diperiksa bagaimana kondisi kesehatannya. Kita juga mengamati terkait penyakit bawaan yang dibawa pulang oleh jemaah setelah mereka kembali ke tanah air," lanjutnya. 


Informasi kesehatan jemaah, akan ditulis secara online melalui aplikasi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes). 


Lebih lanjut, ia mengatakan pemantauan kesehatan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya masa inkubasi penyakit-penyakit yang menular, yang bisa dibawa oleh jemaah dari Arab Saudi. 


"Khususnya yang bergejala seperti Ispa, batuk, pilek, demam dan nyeri otot. Itu akan kami pantau terus keluhan dan gejalannya," ujarnya.

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved