Berita Banyumas
Baznas RI Sembelih 7.000 Hewan Kurban di 10 Provinsi, di Banyumas Ada 150 Ekor Kambing
Kegiatan ini tak hanya menjadi momentum ibadah, tetapi juga wadah pemberdayaan peternak lokal dan distribusi gizi masyarakat.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI) menyembelih 7.000 hewan kurban secara serentak di 10 provinsi dalam program Kurban Berkah Baznas 2025.
Kegiatan ini tak hanya menjadi momentum ibadah, tetapi juga wadah pemberdayaan peternak lokal dan distribusi gizi masyarakat.
Salah satu lokasi penyembelihan yang menjadi perhatian adalah Balai Ternak Baznas di Desa Babakan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas.
Di lokasi ini, Baznas menyembelih 150 ekor kambing, hasil dari kerja sama dengan Kelompok Tani Ternak Maju Jaya.
Deputi 2 Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, M. Imdadun Rahmat, menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Baznas menjadikan ekonomi kurban sebagai pendorong kesejahteraan peternak.
"Setiap tahun, Baznas membutuhkan sekitar 15.000 hewan kurban.
Ini peluang besar bagi peternak lokal untuk berkembang," ujarnya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat (6/6/2025).
Penyembelihan dilakukan secara bertahap hingga akhir Hari Tasyrik.
Hewan kurban tersebut berasal dari balai-balai ternak Baznas yang tersebar di 34 lokasi, serta dari vendor yang telah dikurasi.
Keberadaan Balai Ternak Baznas di Banyumas dinilai strategis oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Banyumas, Agus Nur Hadie, karena sangat membantu pemda dalam memenuhi permintaan daging kurban dari masyarakat.
"Anggaran pemda terbatas.
Tapi dengan program Kurban Berkah Baznas, 80-90 persen kebutuhan hewan kurban di Banyumas bisa terpenuhi," ungkapnya.
Menurut Agus, hal ini menunjukkan kuatnya kolaborasi antara umat, lembaga zakat, dan pemerintah daerah.
Baca juga: Semua Merasakan Berkah Iduladha, Warga Binaan Rutan Banjarnegara Ikut Nikmati Daging Kurban
Menariknya, daging dari Balai Ternak Baznas tidak hanya didistribusikan dalam bentuk segar, tetapi juga diolah menjadi produk olahan seperti daging kaleng.
Produk ini digunakan untuk program gizi nasional, termasuk penanganan stunting di daerah pelosok.
Baznas juga mulai mengembangkan susu kambing perah yang diproses langsung dari peternakan di balai.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.