Harga BBM Pertamina di Jawa Tengah Turun! Pertamax Kini Hanya Rp 12.100 Per Liter

Harga BBM Pertamina nonsubsidi turun per 1 Juni 2025. Pertamax di Jawa Tengah menjadi Rp 12.100 per liter.

DOKUMENTASI PRIBADI WARGA
HARGA PERTAMAX TURUN: Harga BBM Pertamina nonsubsidi turun per 1 Juni 2025. Pertamax di Jawa Tengah menjadi Rp 12.100 per liter. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) per hari ini, Minggu (1/6/2025).

Pengumuman penurunan harga BBM ini disampaikan melalui laman resmi PT Pertamina.

Penyesuaian harga ini berlaku untuk BBM nonsubsidi.

Baca juga: Harga BBM Pertamina per 1 April 2025, Pertamax dan Dex Series Turun

Jenis BBM yang mengalami perubahan harga meliputi Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), Pertamina Dex (CN 53), dan Dexlite (CN 51).

Penurunan harga ini merupakan implementasi dari Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

Kepmen ini merupakan perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Dilansir dari laman resmi Pertamina, di wilayah pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, termasuk di Jawa Tengah, harga Pertamax kini dibanderol Rp 12.100 per liter.

Harga ini mengalami penurunan dari harga sebelumnya yaitu Rp 12.400 per liter.

Penurunan harga serupa juga terjadi di kawasan Indonesia timur seperti Maluku dan Papua.

Harga BBM Pertamax di wilayah ini turun menjadi Rp 12.400 per liter dari harga semula Rp 12.700 per liter.

Penurunan harga tidak hanya berlaku untuk BBM jenis Pertamax.

BBM nonsubsidi lainnya seperti Pertamax Turbo, Pertamina Dex, Dexlite, dan Pertamina Dex juga mengalami penurunan harga.

Harga Pertamax Turbo saat ini adalah Rp 13.050 per liter, turun dari harga sebelumnya Rp 13.300 per liter.

Dexlite juga mengalami penurunan harga dari Rp 13.350 menjadi Rp 12.740 per liter.

Sementara itu, harga Pertamina Dex turun dari Rp 13.750 menjadi Rp 13.200 per liter.

Sementara itu, harga BBM bersubsidi yaitu Pertalite dan Solar tidak mengalami perubahan.

Harga Pertalite tetap Rp 10.000 per liter. Harga Solar juga tetap Rp 6.800 per liter.

Penurunan harga BBM nonsubsidi ini memberikan sedikit keringanan bagi masyarakat.

Seorang pengendara ojek online (ojol) bernama Megasurya mengaku selalu menggunakan Pertamax sejak dulu.

Menurutnya, Pertamax lebih irit dan memberikan tenaga lebih meskipun harganya sedikit lebih mahal dibandingkan BBM bersubsidi.

Meskipun penurunannya tidak terlalu signifikan, Megasurya menilai hal ini tetap memberikan keringanan baginya sebagai seorang pengemudi ojol.

"Ketika harga Pertamax tinggi, tentu saya bingung untuk menyambung hidup," paparnya.

"Tapi, ketika harga turun, keuntungan yang didapat pasti lebih terasa untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari," lanjutnya.

Tangki motor Megasurya berkapasitas 13 liter. Jika harga Pertamax sebelumnya Rp 12.400 per liter, ia harus mengeluarkan uang Rp 161.200 untuk mengisi penuh tangkinya.

Dengan penurunan harga menjadi Rp 12.100 per liter, pengeluarannya untuk BBM menjadi lebih sedikit yaitu Rp 157.300.

Meskipun penurunannya hanya sedikit, ia menganggap ini sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam meringankan beban rakyat.

Megasurya berharap harga BBM bisa terus turun agar biaya bahan bakar semakin ringan.

"Harapan saya, semoga harga Pertamax bisa kompetitif dengan Pertalite, sehingga banyak masyarakat yang beralih menggunakan Pertamax," ucapnya.

Sementara itu, seorang karyawan swasta bernama Alif Rifki mengatakan bahwa penurunan harga Pertamax sebesar Rp 300 per liter tidak begitu terasa baginya.

Namun, ia mengakui bahwa ini bukan kali pertama Pertamina menurunkan harga Pertamax.

Pada bulan Maret lalu, Pertamina juga sempat menurunkan harga Pertamax.

Alif berharap pemerintah dapat terus melakukan penyesuaian harga yang lebih signifikan.

Dengan demikian, biaya transportasi masyarakat bisa semakin hemat.

"Kemarin sudah pernah turun, ini turun lagi," ucap Alif. "Mudah-mudahan turun terus, jadi bisa semakin irit," harapnya.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved