Berita Kendal
Jeritan Hati Warga Langganan Rob di Kendal, Warsiti dan Keluarga Memilih Tidur di Perahu
Warsiti telah lebih dari 4 kali melakukan peninggian fondasi rumah. Namun, genangan air rob terus membanjiri rumahnya.
Penulis: rajif | Editor: Rustam Aji
Bahkan, saat ia masih kecil, kawasan di permukimannya masih asri dan terbebas dari rob.
"Ya kalau malam tidur di kapal, karena kebetulan kapalnya ada di depan rumah. Jadi lebih aman," ungkapnya.
Baca juga: Ditinggal Rapat di Balai Desa, Dua Kambing Kardi Dicuri Orang
Fenomena Alam
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, mengatakan banjir rob merupakan fenomena alam yang sulit ditangani.
Bahkan, membutuhkan biaya yang tak sedikit untuk penanganannya.
"Yang penanganan rob di Demak saja butuh biaya Rp 10,7 Triliun, sedangkan APBD Kendal sendiri cuma Rp 2,6 Triliun," ungkapnya.
Bupati yang akrab disapa Tika menambahkan, pihaknya telah mengajukan usulan pembangunan tanggul laut ke Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat rapat koordinasi penanganan bencana.
"Insyaallah semoga tahun depan untuk yang Kendal sudah bisa dilakukan penanganan, dari kami Pemkab Kendal dan Pak Gubernur juga sudah memperjuangkan untuk pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN)," tandasnya.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kendal tengah merencanakan pembangunan ulang, dan renovasi rumah-rumah terdampak rob di Kelurahan Bandengan dan Karangsari, Kecamatan Kendal.
Saat ini, terdapat 91 rumah warga terdampak rob dengan rincian 44 pembangunan unit rumah baru, dan 47 rumah yang akan direnovasi.
Pembangunan dianggarkan lewat program Dana Alokasi Khusus Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (DAK PPKT) Tahun 2025.
"Tahun ini kita akan bangun rumah-rumah warga karena di sana terdampak rob cukup parah. Untuk besaran biaya masih dibahas," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kendal, Mohammad Nurhasyim, Sabtu (31/5/2025).
Hasyim menerangkan, pembangunan akan menyasar rumah warga khususnya di blok 1,2 dan 3.
Kawasan itu dinilai butuh progres pembangunan untuk pengentasan permukiman yang kumuh secara terpadu.
Sedangkan rumah-rumah di blok 5, 6, dan 7 akan diupayakan pembangunan dan renovasi di tahun berikutnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.