Berita Purbalingga

Profil Hadi Prawoto Petani Purbalingga, Sukses Ekspor Buncis ke Singapura hingga Dirikan Koperasi

Tidak hanya rasa menyukai, rasa kepedulian terhadap pertanian juga muncul dan membuatnya terus menekuni bidang ini. 

Farah Anis Rahmawati
Local Heroes Purbalingga — Dokumentasi Ngahadi Hadi Prawoto salah satu Local Hero Purbalingga yang juga berhasil mendapatkan Juara 1 Petani Teladan tingkat Kabupaten, tahun 2018. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURBALINGGA — Ngahadi Hadi Prawoto atau Hadi adalah salah satu local hero Purbalingga dalam bidang pertanian. Ia terpilih menjadi salah satu local hero dalam progam pendampingan petani dan perluasan akses pasar produk pertanian berorientasi ekspor melalui koperasi.


Selain itu, namanya juga pernah dinobatkan sebagai Juara 1 Petani Teladan tingkat Kabupaten. Hingga mendapatkan berbagai prestasi dari perusahaan swasta melalui penjualan pestisida. 


Prestasi yang diraihnya ini tentu adalah sebuah proses yang panjang. Ia menyukai dunia pertanian sejak ia kecil, dan memulai bidang ini secara otodidak sejak tahun 2013. 


Tidak hanya rasa menyukai, rasa kepedulian terhadap pertanian juga muncul dan membuatnya terus menekuni bidang ini. 


"Saya banyak mendengar, berkomunikasi dan bergaul dengan petani. Petani itu ternyata cenderung seperti bermain judi. Mereka taunya yang penting menanam, tapi tidak tahu besok dapat harga atau tidak," katanya. 

Baca juga: Meski Dibuat dari Lumpur Sawah, Batik Karya Warga Kendal Dijual Fantastis Rp 2,5 Juta


Hadi melanjutkan, kondisi pertanian saat ini juga masih dilakukan dengan cara yang tradisional. Sehingga hal ini membuat mereka sulit sekali untuk maju dan berkembang. 


Karena rasa kepeduliannya yang tinggi terhadap dunia pertanian, di tahun 2014 ia pun sudah berhasil untuk membina para petani hingga puluhan hektar. 


"Saya sampai menjadi pendamping petani hingga ke Temanggung, Pemalang, Indramayu, Purbalingga dan Banjarnegara," katanya. 


Tidak hanya itu saja, ia mengatakan pernah memiliki toko pertanian dan menjual pestisida. 


"Saya dulu punya toko pertanian, sampai 4 toko," katanya. 


Dengan adanya toko ini, seringkali ia melakukan penjualan hingga antar kabupaten. Saat ia melakukan penjualan, tak lupa ia juga sering mensosialisasikan kepada pembeli terkait cara bertani yang benar. Hal itu ia lakukan karena memang ia senang berbagi ilmu yang ia miliki. 


Selanjutnya, karena terbiasa melakukan penjualan hingga antar kabupaten dan senang melakukan sosialisasi, akhirnya komunikasi antar mulut ke mulut pun terjalin dan banyak petani yang sering berdatangan kepadanya untuk meminta diajarkan terkait pertanian. 

Baca juga: Siapa Menyusul PSIS ke Liga 2? Lima Klub Bawah Punya Peluang Isi Dua Slot Sisa


Di tahun 2018, ia pun telah berhasil melakukan ekspor ke Singapura dan Dubai. 


"Sebelum berkoperasi kita perhari bisa ekspor buncis sampai dua ton ke Singapura. Sementara kalau Dubai itu lebih banyak untuk ekspor buah," jelasnya. 


Sementara itu, di tahun 2019 ia mendirikan Koperasi Tani Max Yasa dan menjadi ketuanya. Hal ini dilakukan karena keberhasilannya dalam melakukan ekspor dan membina para petani. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved