Banjarnegara

146 SANTRI di Banjarnegara Dilarikan ke Puskesmas, Alami Demam, Muntah, dan Diare Massal

Gejala muncul serempak: demam, pusing, mual, dan diare. Sampel makanan dan air minum kini diperiksa.

PMI BANJARNEGARA
DIRAWAT DI PUSKESMAS, Sejumlah santri Pondok Pesantren Al Madina mendapat perawatan infus di Puskesmas Rakit 1, Banjarnegara, Senin (15/9/2025) malam. Total 146 santri mengalami gejala serupa yang diduga akibat keracunan makanan atau minuman. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Sebanyak 146 santri dari Pondok Pesantren Al Madina, Desa Pingit, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara, dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan usai mengalami gejala yang diduga keracunan.

Para santri secara massal mengeluhkan gejala serupa, yakni demam, pusing, mual, muntah, diare, dan nyeri perut sejak Minggu (14/9/2025).

Baca juga: Wali Siswa di Brebes Diminta Buat Pernyataan Tidak Akan Menuntut Jika Anaknya Keracunan MBG

Gejala Muncul Serempak 

Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara, dr. Latifa Hesti, menjelaskan kasus ini bermula saat 19 santri dilarikan ke Puskesmas Rakit 1 pada Minggu sore.

"Setelah mendapat penanganan, mereka semua sudah bisa rawat jalan," ujar dr. Latifa, Selasa (16/9/2025).

Namun, pada Senin malam, jumlah santri yang datang ke puskesmas dengan keluhan yang sama melonjak drastis dan terus bertambah.

Total 146 Santri 

Hingga Selasa siang, total tercatat 146 santri yang mengalami gejala serupa.

Dari jumlah tersebut, 34 anak harus mendapatkan perawatan dengan cairan infus yang tersebar di beberapa puskesmas dan RSUD Banjarnegara, sementara 112 lainnya menjalani rawat jalan.

Aula Puskesmas Rakit 1 bahkan diubah menjadi bangsal darurat untuk menampung para santri yang membutuhkan perawatan infus.

Sampel Makanan Diperiksa 

Dinas Kesehatan langsung melakukan investigasi untuk mencari penyebab kejadian ini.

Tim telah mengambil sampel air minum dan makanan terakhir yang dikonsumsi para santri.

"Sampel air minum diperiksa di Labkesda Banjarnegara, dan sampel makanan dikirim ke Labkesda Provinsi Jateng," kata dr. Latifa.

Selain itu, pembersihan menyeluruh di lingkungan pondok pesantren juga telah diminta untuk dilakukan.

Situasi Terkendali 

Pihak Dinkes mengimbau para orang tua santri untuk tidak cemas karena situasi telah terkendali.

Santri yang tidak bergejala dan dinyatakan sehat dipulangkan untuk mengikuti pembelajaran secara daring.

"Kami juga membuka Posko TGC di Puskesmas Rakit 1 sebagai Posko Induk Pengawasan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved