Banjarnegara
146 SANTRI di Banjarnegara Dilarikan ke Puskesmas, Alami Demam, Muntah, dan Diare Massal
Gejala muncul serempak: demam, pusing, mual, dan diare. Sampel makanan dan air minum kini diperiksa.
Penulis: Farah Anis Rahmawati | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA - Sebanyak 146 santri dari Pondok Pesantren Al Madina, Desa Pingit, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara, dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan usai mengalami gejala yang diduga keracunan.
Para santri secara massal mengeluhkan gejala serupa, yakni demam, pusing, mual, muntah, diare, dan nyeri perut sejak Minggu (14/9/2025).
Baca juga: Wali Siswa di Brebes Diminta Buat Pernyataan Tidak Akan Menuntut Jika Anaknya Keracunan MBG
Gejala Muncul Serempak
Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara, dr. Latifa Hesti, menjelaskan kasus ini bermula saat 19 santri dilarikan ke Puskesmas Rakit 1 pada Minggu sore.
"Setelah mendapat penanganan, mereka semua sudah bisa rawat jalan," ujar dr. Latifa, Selasa (16/9/2025).
Namun, pada Senin malam, jumlah santri yang datang ke puskesmas dengan keluhan yang sama melonjak drastis dan terus bertambah.
Total 146 Santri
Hingga Selasa siang, total tercatat 146 santri yang mengalami gejala serupa.
Dari jumlah tersebut, 34 anak harus mendapatkan perawatan dengan cairan infus yang tersebar di beberapa puskesmas dan RSUD Banjarnegara, sementara 112 lainnya menjalani rawat jalan.
Aula Puskesmas Rakit 1 bahkan diubah menjadi bangsal darurat untuk menampung para santri yang membutuhkan perawatan infus.
Sampel Makanan Diperiksa
Dinas Kesehatan langsung melakukan investigasi untuk mencari penyebab kejadian ini.
Tim telah mengambil sampel air minum dan makanan terakhir yang dikonsumsi para santri.
"Sampel air minum diperiksa di Labkesda Banjarnegara, dan sampel makanan dikirim ke Labkesda Provinsi Jateng," kata dr. Latifa.
Selain itu, pembersihan menyeluruh di lingkungan pondok pesantren juga telah diminta untuk dilakukan.
Situasi Terkendali
Pihak Dinkes mengimbau para orang tua santri untuk tidak cemas karena situasi telah terkendali.
Santri yang tidak bergejala dan dinyatakan sehat dipulangkan untuk mengikuti pembelajaran secara daring.
"Kami juga membuka Posko TGC di Puskesmas Rakit 1 sebagai Posko Induk Pengawasan," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.