Mengenali Jalur Torean Rinjani, Tawarkan Keindahan Luar Biasa tapi Ekstrem

Rennie bin Abdul Ghani, seorang pendaki asal Malaysia meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, NTB.

Editor: Rustam Aji
KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA
JALUR TOREAN - Jalur Torean Gunung Rinjani dikenal sebagai jalur yang curam, Jumat (1/9/2023). 

TRIBUNBANYUMAS.COM – Bagi pendaki di Gunung Rinjani harus betul-betul tahu medan yang akan dijadikan jalur pendakian.

Bila tidak, maka bisa bernasib seperti seorang pendaki asal Malaysia bernama Rennie bin Abdul Ghani.

Ia meninggal dunia setelah terjatuh ke jurang di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Adapun insiden ini terjadi saat korban menuruni jalur pendakian Torean pada Sabtu (3/5/2025) sekitar pukul 13.00 WITA.

Korban terjatuh tepatnya di kawasan Banyu Urip.

Di mana, jurang tersebut memiliki kedalaman sekitar 100 meter. 

Baca juga: APINDO, KSPSI hingga MUI Purbalingga Kecam Provokasi dan Anarkis Demo Hari Buruh di Semarang 

Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, jalur Torean merupakan salah satu jalur pendakian menuju Gunung Rinjani yang terletak di bagian utara Pulau Lombok.

Waktu tempuh melalui jalur Torean bisa mencapai sekitar 9 jam, tergantung kondisi fisik pendaki dan cuaca.

Karena medannya yang cukup menantang dan berisiko, jalur ini sangat disarankan hanya untuk pendaki berpengalaman yang sudah terbiasa dengan medan ekstrem.

Jalur Torean resmi dibuka sekitar tahun 2020 dan dikenal dengan keindahan alamnya yang memukau.

Dibandingkan dengan jalur-jalur utama lain seperti Sembalun atau Senaru, jalur Torean cenderung lebih sepi dan jarang dilalui pendaki.

Meski demikian, keindahan yang ditawarkan tidak kalah luar biasa, seperti padang rumput luas dan jalur yang beberapa kali mengharuskan pendaki menyeberangi sungai kering.

Baca juga: Kisah Pemilah Sampah di Sumpiuh Banyumas, Setiap Hari Hirup Bau tak Sedap tapi Senang karena Manfaat

Mengutip Kompas.com (26/4/2024), jalur Torean didominasi oleh medan turunan, meskipun ada beberapa titik tanjakan.

Di jalur ini terdapat bagian di mana pendaki harus menuruni anak tangga yang sangat curam dan nyaris vertikal.

Selain itu, ada juga jalur di mana pendaki harus berpegangan pada tali di jalur yang sempit dan terjal, sehingga sering terjadi antrean.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved