Berita Jateng

Direktur KAI Isi Kuliah Pakar di UNS, Bahas Sejarah dan Masa Depan Kereta Api Indonesia

Kegiatan yang mengangkat tema “Perkeretaapian Indonesia dalam Bingkai Sejarah” ini menjadi ajang bagi PT KAI untuk berbagi wawasan mengenai KAI

Editor: Rustam Aji
dok. PT KAI Daop 6
ISI KULIAH - PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan pelestarian sejarah khususnya sejarah dan cagar budaya perkeretaapian Indonesia melalui partisipasinya dalam Kuliah Pakar di Universitas Sebelas Maret atau UNS, Surakarta pada Senin (21/4) bertempat di Gedung 3 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - PT Kereta Api Indonesia (KAI Persero) berpartisipasi dalam Kuliah Pakar di Universitas Sebelas Maret atau UNS, Surakarta pada Senin (21/4) bertempat di Gedung 3 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS.

Partisipasi itu sebagai bentuk komitmen PT KAI dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan pelestarian sejarah khususnya sejarah dan cagar budaya perkeretaapian Indonesia melalui 

Kegiatan yang mengangkat tema “Perkeretaapian Indonesia dalam Bingkai Sejarah” ini menjadi ajang bagi PT KAI untuk berbagi wawasan mengenai peran strategis KAI dalam perjalanan perkeretaapian bangsa.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dan Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah hadir sebagai narasumber, membahas kiprah KAI dari masa ke masa serta komitmen perusahaan dalam menjaga warisan budaya dan sejarah transportasi berbasis rel di Indonesia.

Partisipasi KAI dalam kegiatan ini sekaligus menegaskan peran aktif perusahaan sebagai pelaku utama dalam pelestarian sejarah perkeretaapian nasional.

Baca juga: Cetak Calon Ahli Hukum Ekonomi Syariah Unggul, Mahasiswa UMP Dimagangkan di Mahkamah Agung

Dalam sambutannya yang disampaikan secara daring, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menekankan bahwa kereta api bukan sekadar moda transportasi, melainkan bagian integral dari dinamika sosial, ekonomi, dan budaya bangsa.

Kereta api telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan panjang bangsa Indonesia.

“Sejak dioperasikan pertama kali pada tahun 1864, kereta api telah menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat dan distribusi hasil bumi, khususnya di Pulau Jawa. Jalur-jalur rel yang dibangun pada masa kolonial hingga kini masih menjadi bagian penting dari infrastruktur nasional,” ujar Didiek, sebagaimana rilis yang dikirim ke Tribunbanyumas.com, Senin (21/4/2025).

Ia juga menyampaikan apresiasi atas peluncuran buku karya alumni FISIP UNS yang mengulas perjalanan sejarah perkeretaapian di Indonesia.

Menurutnya, karya tersebut menjadi bentuk kontribusi nyata kalangan akademisi dalam merawat memori kolektif bangsa.

Baca juga: Eks Karyawan Jan Hwa Diana Mengaku Gaji Dipotong Jika Salat Jumat, Menteri Agama Turun Tangan

“Upaya mendokumentasikan sejarah ini sejalan dengan semangat KAI dalam melestarikan aset-aset bersejarah yang dimiliki, baik berupa bangunan stasiun, depo, maupun lokomotif tua yang kini menjadi bagian dari cagar budaya,” tambahnya.

Sebagai bentuk konkret kolaborasi, kegiatan ini juga diwarnai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara KAI dan UNS yang ditandatangani oleh Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah bersama Wakil Rektor UNS Prof. Irwan Trinugroho,S.E., M.Hum. 

Kerja sama ini diharapkan membuka peluang sinergi antara dunia industri dan perguruan tinggi, terutama dalam pengembangan riset, pelestarian sejarah, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Dalam sesi materi, Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI Dadan Rudiansyah yang hadir secara langsung di lokasi memberikan paparan mengenai peran KAI dalam menjaga dan merawat aset cagar budaya perkeretaapian.

Ia mengungkapkan bahwa pelestarian sejarah bukan hanya bagian dari tanggung jawab moral, tetapi juga menjadi strategi perusahaan untuk membangun identitas dan kepercayaan publik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved