Berita Blora

Munculkan Polemik, Makam di Bukit Manggir Todanan Blora Dikaitkan dengan Nasab Ba'alawi

DPD Perjuangan Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Kabupaten Blora, bahkan sempat hendak membongkar makam yang diduga fiktif tersebut

|
Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: Rustam Aji
TRIBUN JATENG/M IQBAL
RIBUT MAKAM - Suasana saat DPD PWI LS Blora melihat makam yang ada di Bukit di Dukuh Manggir, Desa Ngumbul, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Minggu (20/4/2025). 

"Pembangunan makam ini swadaya dari warga mulai 2023, termasuk pembangunan jalan, tangga naik ke atas itu."

"Itu inisiatif warga, swadaya tidak memaksa infak untuk warga. Lah kok tiba-tiba mau dibongkar kan ini aneh," terangnya. 

Abdul Mukid menyampaikan rencana penelusuran makam sempat pernah dibahas oleh pengurus makam dan warga. 

"Dulu itu sudah ada perencanaan untuk menelusuri, tetapi belum sampai penelusuran selesai ada konflik-konflik ini."

"Tahu kalau Ki Ageng Manggir ini keturunan Mataram ya dari kiai saya. Ya nanti kita harus menelusuri sampai ke Keraton Solo, untuk kapannya harus ada rembugan dengan warga dulu, karena ke sana kan butuh dana," terangnya.

Sementara itu, terkait adanya isu makam telah diba'alawikan, Abdul Mukid menepis isu yang beredar itu.

"Ya itu mungkin isu yang dibangun oleh pihak sana, ini bukan makam habib atau apa, ini makam Ki Ageng Manggir."

"Jadi kalau menurut beliau-beliau yang sudah Riyadhah, itu dulu Ki Ageng Manggir ini yang berjuang di daerah sini," jelasnya.

Baca juga: Hari Terakhir Libur Panjang Paskah, 29 Ribuan Penumpang Diberangkatkan dari Daop 6 Yogyakarta

Abdul Mukid mengatakan makam Ki Ageng Manggir tersebut juga sudah pernah digelar haul, dan dihadiri oleh berbagai stakeholder.

"Sudah pernah (haul) 3 kali, dan dulu tidak ada masalah, dari pemerintah desa datang, tokoh-tokoh, kiai-kiai semua datang, ada masalah itu baru-baru terakhir ini, yang itu pun ada indikasi persoalan pribadi yang melebar ke masalah makam," jelasnya.

Selain dari pihak PWI LS, warga dan pengurus makam, pihak kepolisian dan TNI juga turut menjaga agar tidak terjadi gesekan antara warga dengan PWI LS.

Kapolsek Todanan, Iptu Joko Sulistya, mengatakan rencana pembongkaran makam batal. Hal itu setelah ada kesepakatan hasil dari mediasi antara warga, pengurus makam, dan PWI LS Blora. 

"Pembongkaran makam tidak jadi karena hanya salah paham. Situasi aman terkendali. Jadi nggak usah diperpanjang lebar kan," terangnya.

Iptu Joko menegaskan untuk sementara makam tersebut akan ditutup.

"Ya nanti untuk sementara makam ditutup, cuma itu aja ya nggak usah dipanjang lebarkan."

"Kegiatan di sini ya hanya memastikan, nggak ada pembongkaran, itu hanya salah paham saja, nggak ada bentrok, situasi aman terkendali," paparnya.(Iqs)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved