PSIS Semarang
Lagi-lagi PSIS Dilaporkan ke FIFA oleh Mantan Pemainnya, Ada Apa?
PSIS Semarang kembali dilaporkan ke Asosiasi Sepak Bola Dunia atau FIFA oleh mantan pemainnya. Hal ini lantaran masalah gaji.
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - PSIS Semarang kembali dilaporkan ke Asosiasi Sepak Bola Dunia atau FIFA oleh mantan pemainnya. Hal ini lantaran masalah gaji.
Mantan pemain yang melaporkan PSIS kali ini adalah Victor Guilherme atau Vitinho.
Ia menuturkan bahwa laporannya telah diterima FIFA.
Baca juga: Perjuangan Berat PSIS Keluar dari Zona Degradasi
"Saya ingin menyampaikan secara terbuka situasi tidak menyenangkan yang saya alami dengan psis semarang, klub yang saya bela pada musim sebelumnya," tulis Vitinho dalam akun resmi pribadinya dikutip TribunBanyumas.com, Senin (14/4/2025).
Pada Februari 2024, ia mengalami cedera serius saat bermain untuk klub.
"Pada saat kejadian tersebut, saya sudah memiliki tunggakan gaji selama tiga bulan yang belum dibayarkan," lanjutnya.
Setelah cedera, pihak klub tidak hanya gagal melunasi pembayaran tersebut, tetapi juga tidak membayarkan bonus kinerja yang seharusnya diterima sesuai kontrak.
Baca juga: Pelatih Persik Beri Dukungan ke PSIS agar Lepas dari Zona Degradasi
Karena tidak adanya tindakan dari pihak klub, ia terpaksa menanggung sendiri sebagian besar biaya operasi, termasuk biaya transportasi antara Jakarta dan Semarang, akomodasi di Jakarta, serta tiket penerbangan kembali ke Brasil untuk dirinya, sang istri, dan anak.
Selama masa pemulihan, klub tidak memberikan dukungan sama sekali, baik bantuan medis maupun bantuan finansial.
PSIS Semarang sebelumnya telah berkomitmen untuk menyelesaikan semua tunggakan sesuai keputusan FIFA paling lambat tanggal 11 April 2025.
Baca juga: PSIS Kena Sanksi FIFA Imbas Laporan Evandro Brandao? Tunggakan Gaji Pemain Lagi-lagi Jadi Ganjalan
"Namun, saya baru saja menerima informasi bahwa klub telah memutuskan untuk menghentikan semua pembayaran yang seharusnya dibayarkan kepada saya, meskipun saya telah secara resmi mengajukan permintaan pelarangan pendaftaran pemain (transfer ban) kepada Komite Disiplin FIFA."
"Permintaan ini telah diterima dan sanksi tersebut kini telah diberlakukan FIFA dan PSSI," ujarnya.
Sebetulnya, Vitinho tidak merasa senang harus menyampaikan hal ini secara publik.
Namun, ia percaya bahwa keterbukaan diperlukan demi transparansi.
"Saya selalu bersikap profesional, berdedikasi, dan menghormati klub-klub yang saya bela."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.