Berita Jateng

Target 11,8 Juta Ton Padi untuk Jateng Optimis Tercapai di 2025

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, optimis provinsinya mampu memenuhi target produksi padi sebesar 11,8 juta ton pada tahun 2025. 

Penulis: budi susanto | Editor: mamdukh adi priyanto
ist/dok pemprov jateng
PANEN RAYA - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menghadiri panen raya di Desa Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo, Senin (7/4/2025). Dalam kesempatan tersebut Gubernur Luthfi optimis target 11,8 juta ton padi tercapai tahun ini. (DOK PEMPROV JATENG) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SUKOHARJO - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, optimis provinsinya mampu memenuhi target produksi padi sebesar 11,8 juta ton pada tahun 2025. 

Target tersebut berasal dari total luas tanam 2,3 juta hektare yang tersebar di seluruh Jawa Tengah.

"Target dari pusat 11,8 juta ton."

Baca juga: Presiden dan Bupati Banyumas Panen Raya Padi di Kemiri Sumpiuh

"Sampai April ini, kita sudah tanam 716 ribu hektare dan panennya sudah tembus 4,09 juta ton."

"Kalau tren ini berlanjut, Insyaallah kita bisa capai target itu,” kata Luthfi saat ikut panen raya di Desa Ngombakan, Polokarto, Sukoharjo, Senin (7/4/2025).

Acara panen raya ini merupakan bagian dari Panen Raya Serentak di 14 Provinsi, yang dipusatkan di Jawa Barat dan dipimpin langsung oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

Di Sukoharjo sendiri, Gubernur Luthfi turun langsung ke sawah bersama Bupati menggunakan combine harvester.

Baca juga: Bupati Lilis Nuryani Panen Padi Sistem Corporate Farming di Gombong Kebumen

Sepanjang tahun 2024, luas panen di Jawa Tengah tercatat mencapai 1,55 juta hektare dengan produksi gabah kering giling (GKG) sebanyak 8,89 juta ton. 

Angka ini menjadikan Jateng sebagai produsen padi terbesar kedua nasional setelah Jawa Timur, dengan kontribusi sebesar 16,73 persen.

Di Kabupaten Sukoharjo, tahun lalu tercatat luas tanam 42 ribu hektare dengan produksi sekitar 319 ribu ton GKG. 

Tahun ini, potensi panen di daerah tersebut bahkan diperkirakan mencapai 60 ribu hektare, dengan panen Januari - April saja sudah menyumbang 17 ribu hektare dan 109 ribu ton GKG.

Luthfi menegaskan, Jawa Tengah punya peran penting sebagai lumbung pangan nasional dan penopang industri nasional ke depan. Tapi, menurutnya, Pemprov tak bisa kerja sendiri.

"Harus kolaborasi."

"Kita butuh peran aktif kabupaten/kota, Kodam IV/Diponegoro, Polda Jateng, Bulog, BPS, dan seluruh stakeholder."

Baca juga: Dibeli Lebih Mahal Dibanding Tengkulak, Petani Padi di Purbalingga Senang Gabah Diserap Bulog

"Kalau bersama-sama, saya yakin kita bisa,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved