Berita Jateng

Ziarah ke Makam Tenggelam TPU Tambakrejo Semarang, Yudi Ingin Anaknya Tahu Makam Kakeknya

Mereka mendatangi tempat itu dengan menggunakan perahu. Adapula peziarah yang hanya berada di pinggir laut yang tak jauh dari lokasi bekas makam.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Rustam Aji
dok Iwan Arifianto/tribun jateng
ILUSTRASI DOA - Peziarah berdoa di pinggir laut tak jauh dari TPU Tambakrejo Kota Semarang, Jumat (1/4/2022). 

Biasanya di makam umum jamak ditemukan pohon kamboja sementara di Tambakrejo berupa pohon cemara.

"Makam tersebut dahulu untuk mengubur para warga meninggal dunia dari tiga wilayah meliputi Tambarejo, Tambaklorok, dan Tambakmulyo," katanya.

Area pemakaman tersebut sudah hilang tenggelam sejak tahun 2015.

Sebelum tahun itu, sesekali makam masih sempat muncul ketika air laut surut.

Warga sebenarnya juga memiliki kesempatan untuk memindahkan  makam keluarganya.

Namun, Dani memilih untuk tidak memindahkannya.

"Kata kyai cukup didoakan, jangan dipaksakan makam dipindah, paling penting doanya," ujarnya.

Akan tetapi, adapula warga yang berprinsip sebaliknya. Menurut Dani, ada belasan makam telah dipindah oleh keluarganya.

Baca juga: 12 Korban Pohon Tumbang Pemalang Masih Dirawat di Rumah Sakit, Mayoritas Mengalami Patah Tulang

Belasan jenazah itu dipindah dipindah ke tempat pemakaman daerah Kelurahan Kudu, Kecaman Genuk, Kota Semarang.

"Karena area pemakaman sudah tenggelam, warga sini yang meninggal dunia akan dialihkan ke pemakaman terdekat seperti makam wilayah Kelurahan Tenggang, Terboyo, dan Genuk," bebernya.

Mengapa Tenggelam ?

Merujuk data Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) ada sebanyak  1.148 desa pesisir di Indonesia tenggelam pada tahun 2020.

Adapun Jawa Tengah menjadi wilayah yang paling terdampak. Kondisi itu dapat dilihat di beberapa kampung di Kota Semarang, Kabupaten Demak, Kota Pekalongan, dan beberapa daerah pesisir lainnya.

Pakar Lingkungan dan Tata Kota Unissula Semarang, Mila Karmila mengatakan, kawasan pesisir Semarang yang tenggelam di antaranya pemakaman umum lantaran adanya pembangunan yang masif di kawasan pesisir yang menyebabkan kawasan permukiman pesisir alami penurunan muka tanah.

Di samping itu, terjadi kenaikan permukaan air laut.Hal itu diperparah dengan masifnya pengambilan air tanah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved