Berita Jateng
Sosok Sri Sumarni di Mata Bupati Grobogan Setyo Hadi, Yatim yang Berjualan Sejak Tamat SMA
Bagi Setyo Hadi, Bupati Grobogan, perjalanan hidupnya tidak bisa dipisahkan dari peran besar yang dimainkan oleh sang kakak, Sri Sumarni.
Penulis: Fachri Sakti N | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, GROBOGAN - Bagi Setyo Hadi, Bupati Grobogan, perjalanan hidupnya tidak bisa dipisahkan dari peran besar yang dimainkan oleh sang kakak, Sri Sumarni.
Hal itu disampaikan oleh Setyo Hadi saat Malam Tirakatan Hari Jadi ke-299 Kabupaten Grobogan, di Pendopo Kabupaten Grobogan, Senin (3/3/2025) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Setyo Hadi mengenang masa kecilnya dengan penuh rasa haru, terutama mengenai bagaimana Sri Sumarni, yang juga merupakan mantan Bupati Grobogan, membimbing dan mendidiknya sejak usia dini.
Bagi Setyo Hadi, hidupnya sejak kecil tidak mudah. Ia kehilangan sosok ayah saat baru berusia 40 hari.
Tanpa kehadiran ayah, Sri Sumarni menjadi figur yang sangat penting dalam kehidupan Setyo Hadi, mengasuh dan membimbingnya sejak kecil.
Diceritakan oleh Setyo Hadi, kakaknya merupakan sosok yang tidak pernah menyerah.
Sejak muda, dia telah menunjukkan ketangguhan yang luar biasa.
Setelah lulus SMA, Sri Sumarni memulai perjalanan hidupnya dengan berdagang.
Dia berjualan tas dan melakukan berbagai usaha lainnya yang bisa menambah pendapatan.
Baca juga: Simpan Sabu dan Alat Bong, Warga Desa di Kebumen Ditangkap Polisi
Perjuangannya yang keras dan kemandiriannya sejak muda menjadi inspirasi besar bagi Setyo Hadi.
"Jadi Bu Sri ini hebat, dari muda setelah lulus SMA sudah jualan tas, berdagang, apa yang bisa dijual, dijual sama Bu Sri," ujar Setyo Hadi dengan penuh rasa haru.
Ia merasa beruntung bisa dibesarkan oleh sosok yang mandiri dan penuh semangat seperti Sri Sumarni.
Baginya, dukungan dan bimbingan Sri Sumarni sejak kecil menjadi fondasi penting dalam perjalanan hidupnya.
Dari mulai mencalonkan diri sebagai kepala desa hingga akhirnya menjadi Bupati Grobogan, Setyo Hadi selalu mendapat dukungan penuh dari Sri Sumarni.
"Dari kecil saya selalu ikut Bu Sri, membimbing saya sejak muda," ujar Setyo Hadi dengan penuh rasa terima kasih.
Kini, setelah menjabat sebagai Bupati Grobogan, Setyo Hadi tetap merasa ingin terus belajar dari Sri Sumarni.
"Untuk itu mohon maaf, nanti saya minta bimbingannya karena Bu Sri ini mendidik saya dari kecil sampai seperti ini," kata Setyo Hadi dengan penuh rasa hormat.
Sinergi dengan Pemerintah Pusat Entaskan Kemiskinan
Sementara itu, mengentaskan kemiskinan menjadi program prioritas Setyo Hadi, Bupati Kabupaten Grobogan.
Hal itu disampaikan Setyo Hadi saat ditemui Tribun Jateng seusai acara malam tirakatan.
Dalam kesempatan tersebut, Setyo Hadi yang baru saja terpilih sebagai pemimpin Kabupaten Grobogan, berbicara mengenai program prioritasnya yang fokus pada pengentasan kemiskinan.
Untuk melaksanakan program tersebut, Setyo Hadi menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.
Menurutnya, langkah tersebut akan dilakukan melalui koordinasi yang erat agar program-program yang dijalankan dapat saling mendukung dan terintegrasi dengan baik.
"Sesuai dengan Pak Presiden Prabowo, sinergis nanti, setelah dari Magelang akan disinergikan dari Pusat, Provinsi dan Daerah," kata Setyo Hadi kepada Tribun Jateng di Pendopo Kabupaten Grobogan, Senin (3/3/2025) malam.
"Program pengentasan kemiskinan sama nanti dengan pusat. Kita akan mengkaji atau menyesuaikan dengan program dari atas," imbuhnya.
Setyo Hadi menegaskan, pengentasan kemiskinan menjadi fokus utama dalam visi misinya sebagai pemimpin Kabupaten Grobogan.
Dalam wawancara sebelumnya dengan Tribun Jateng, ia menyatakan bahwa salah satu langkah strategis adalah dengan menarik investor dari luar daerah guna menurunkan angka pengangguran yang tinggi.
Untuk itu, ia berencana merilis ulang data kemiskinan, dengan memisahkan data kemiskinan produktif dan tidak produktif, agar dapat ditemukan solusi yang tepat.
"Visi-misi saya nanti untuk menekan angka kemiskinan, memasukan investor dari luar untuk menekan angka pengangguran, nanti kita rilis ulang dengan bekerjasama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) maupun pemerintah terkait, kita rilis ulang data kemiskinan yang produktif atau yang tidak produktif baru bisa menekan angka kemiskinan," kata Setyo Hadi saat itu.
Selain itu, Setyo Hadi juga memprioritaskan program kesejahteraan dengan berupaya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Baca juga: 24 Tim akan Berlaga di Liga 3 Nusantara, 8 Tim Promosi dari Liga 4 Nasional
"Kebutuhan dasar masyarakat seperti rumah layak, pangan, dan sandang harus dipenuhi."
"Ini adalah bagian dari visi misi saya untuk menciptakan pemerintahan yang berkelanjutan menuju kesejahteraan," imbuh Setyo Hadi.
Menurutnya, dalam lima tahun ke depan, kerja keras dari semua pihak dan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan visi tersebut.
Setyo Hadi menyampaikan program prioritas antara pemerintah pusat dengan pemerintah Kabupaten Grobogan memiliki kesamaan, seperti program makan gratis dan swasembada pangan.
Hal ini menurutnya sangat relevan dengan potensi Grobogan sebagai penyangga pangan nasional, terutama dalam produksi jagung dan padi.
"Program swasembada pangan sangat cocok dengan Grobogan, karena Grobogan ini penyangga pangan nasional. Jagungnya nomor satu, padi juga berada di peringkat empat nasional dan nomor satu di Jawa Tengah," pungkas Setyo Hadi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.