Berita Jateng

Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Blora Dilanjutkan, Penanggung Jawab Proyek Terancam Jadi Tersangka

Polisi mengizinkan proyek pengembangan RS PKU Muhammadiyah Blora dilanjutkan setelah kecelakaan kerja yang menewaskan empat pekerja.

Penulis: M Iqbal Shukri | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/IQBAL SHUKRI
PEMBANGUNAN DILANJUTKAN - Proyek gedung baru RS PKU Muhammadiyah Blora berada di samping bangunan rumah sakit yang sudah ada, Sabtu (8/2/2025). Polisi mengizinkan proyek pembangunan tersebut dilanjutkan setelah pemeriksaan di lokasi kecelakaan kerja yang menewaskan empat pekerja itu rampung dilakukan. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BLORA - Polisi mengizinkan pelaksanaan proyek pengembangan Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora dilanjutkan pascainsiden jatuhnya lift crane yang menewaskan empat pekerja.

Kasatreskrim Polres Blora, AKP Selamet mengatakan, izin agar pembangunan proyek dilanjutkan dikluarkan pada Kamis (20/2/2025).

"Proyek sudah diperbolehkan untuk dilanjutkan kembali karena pemeriksaan dari Labfor Polda Jateng maupun dari kami sudah selesai."

"Dan, kami, sudah berkoordinasi dengan pihak Labfor Polda Jateng, bisa dilanjutkan untuk pekerjaan tersebut," terangnya, Minggu (23/2/2025).

Baca juga: 12 Saksi Diperiksa Kasus Jatuhnya Lift Crane Proyek RS PKU Muhammadiyah Blora, Belum Ada Tersangka

Kendati demikian, pihaknya mengingatkan agar sisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) lebih diperhatikan agar kecelakaan kerja tak terjadi lagi.

Selain itu, pihak kepolisian akan ikut mengawasi terkait pelaksanaan pengerjaan proyek pembangunan Gedung RS PKU Muhammadiyah Blora itu.

"Yang penting, terkait K3, keselamatan pekerja di lapangan diperhatikan dan peralatan-peralatan yang diperlukan supaya dilengkapi dengan baik."

"Kami pun dari penyidik melakukan pemantauan terkait kelanjutan pekerjaan itu," paparnya.

Unsur Kelalaian

Hingga hari ini, penyidik belum menetapkan tersangka dalam kecelakaan maut yang terjadi pada Sabtu, 8 Februari 2025 itu.

Diketahui, lift crane proyek pengembangan RS PKU Muhammadiyah Blora jatuh.

Saat kejadian, ada 13 pekerja proyek di dalam lift tersebut.

Akibatnya, empat orang tewas dan sembilan orang lainnya terluka.

Kasatreskrim Polres Blora, AKP Selamet mengatakan, Satreskrim Polres Blora dibantu Tim Bidang Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jawa Tengah (Jateng) telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Tim Labfor Polda Jateng juga membongkar mesin lift crane yang mengalami kecelakaan.

"Alat berupa mesin lift crane, sampai sekarang masih dalam pemeriksaan di labfor Polda Jawa Tengah, jadi kami masih mendalami itu," katanya, Minggu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved