Berita Bisnis
Insentif Dicabut, Penjualan Motor Listrik Januari 2025 Anjlok Dibanding Periode Sama 2024
Penjualan motor listrik awal tahun 2025 anjlok dibanding periode yang sama tahun 2024. Satu di antara pemicunya, insentif yang dicabut.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Penjualan motor listrik awal tahun 2025 anjlok dibanding periode yang sama tahun 2024.
Data Asosiasi Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), penurunan penjualan motor listrik mencapai 70 persen.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Aismoli Hanggoro mengatakan, penurunan penjualan motor listrik di awal tahun 2025 ini disebabkan beberapa faktor.
"Di bulan Januari, kami mencoba mengumpulkan data year-on-year antara Januari 2024 dan Januari 2025, dan terlihat penurunan yang cukup dalam."
"Salah satu penyebab utama adalah berakhirnya bantuan pembelian motor listrik dari pemerintah, yang memberi dampak signifikan," ujar Hanggoro, Rabu (19/2/2025), dikutip dari Kontan.
Baca juga: Lagi, Pabrik Motor Listrik Hadir di Jateng. Investor Cina Gelontor 120 Juta Dollar AS di KEK Kendal
Hanya saja, Hanggoro mengatakan, data ini tak mencerminkan buruknya bisnis motor listrik.
Beberapa merek memang mengalami penurunan penjualan yang lebih besar tetapi hal ini bervariasi antara satu merek dengan merek lain.
Meski begitu, Aismoli tetap optimistis terhadap prospek industri motor listrik di tahun 2025.
"Secara produksi, teman-teman di industri motor listrik sudah sangat siap, bahkan beberapa merek telah melakukan penambahan kapasitas produksi."
"Kami optimistis bisa mencapai target penjualan lebih dari 200 ribu unit di tahun ini," katanya.
Perbanyak Stasiun Pengisian Daya
Namun, Hanggoro mengatakan, kebijakan pemerintah terkait insentif pembelian motor listrik sangat berpengaruh.
Itu sebabnya, Aismoli berharap, pemerintah kembali mengucurkan bantuan tersebut di samping mereka melakukan inovasi pemasaran lebih kreatif.
Selain insentif fiskal, Hanggoro juga menyoroti pentingnya dukungan infrastruktur dari pemerintah, terutama terkait penyediaan lebih banyak stasiun pengisian daya (charging station) dan stasiun tukar baterai untuk motor listrik.
"Infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mengatasi kekhawatiran konsumen, seperti, di mana mereka bisa mengisi daya atau menukar baterai motor listrik mereka," katanya.
Baca juga: Pabrik Sepeda dan Motor Listrik Hadir di Kawasan Industri Terboyo Semarang, Butuh 1.500 Tenaga Kerja
Ia juga mengusulkan agar pusat perbelanjaan, gedung pemerintah, dan fasilitas umum lain, wajib menyediakan stasiun pengisian daya atau tukar baterai motor listrik.
BI Purwokerto Perkuat Stabilitas Rupiah, Inflasi Banyumas Raya Terkendali di 2 Persen |
![]() |
---|
Perusahaan Kemasan Plastik Malaysia Gabung KEK Batang: Investasi 7 Juta USD, Serap 500 Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Tarif Trump Pukul Bisnis Ekspor Jateng, Apindo Peringatkan Potensi PHK di Sektor Garmen |
![]() |
---|
Tak Terpengaruh Konflik Iran vs Israel, Organda Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Kebanjiran Order |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Melejit Hari Ini, Jumat 13 Juni 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.