Citizen Journalism

Kasus Kecelakaan Truk ODOL di Tol GT Ciawi, Belajarlah dari Bus Trans Semarang

Dalam hitungan detik, truk menabrak antrian mobil yang akan melakukan pembayaran tol. Kecelakaan tersebut menyebabkan belasan orang mengalami luka dan

|
Editor: Rustam Aji
dok.pribadi
ILUSTRASI - Truk ODOL 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Selasa malam, 4 Februari 2025 sekitar pukul 23.20 WIB, truk pengangkut galon air kemasan melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta. Tatkala mendekati Gerbang Tol Ciawi 2, Bendi Wijaya, sopir truk itu tidak mampu mengendalikan kendaraannya yang mengalami rem blong.

Dalam hitungan detik, truk menabrak antrian mobil yang akan melakukan pembayaran tol. Kecelakaan tersebut menyebabkan belasan orang mengalami luka dan meninggal dunia.

Termasuk Bendi yang mengalami cidera kepala sedang dan harus dirawat di RSUD Ciawi. 

Kecelakaan yang disebabkan oleh ketidaklayakan teknis (technical error) truk di gerbang tol Ciawi 2 bukan yang pertama kali terjadi.

Coba kita googling di youtube, tiktok atau media mainstream. Sudah berapa banyak kecelakaan yang disebabkan oleh truk ODOL (Over Dimension Over Load), baik di jalan tol maupun jalan raya biasa.

Truk over dimension (dimensi berlebih) mengacu pada kondisi yang melebihi standar dimensi pabrik dimana truk tersebut diproduksi. Misalnya adanya tambahan casis dan tinggi bak truk melebihi standar/ketentuan.

Adapun over load (kelebihan beban) menunjuk pada kelebihan muatan di atas ambang batas maksimal yang ditentukan.

Kecelakaaan truk pengangkut galon air diatas, mengingatkan teman sekampung yang pernah mengalami kecelakaan di tikungan Alas Roban tahun 2002.

Kak Udi, panggilannya, adalah sopir truk yang pada waktu kecelakaan 23 tahun lalu sedang menuju Jakarta dengan muatan 12 ton sembako dari Semarang.

Pada waktu itu dia mengendarai truk Mercedes Benz 911 “Bagong” atau “Nonong” buatan tahun 1982. Truk MB 911 merupakan truk legendaris yang pertama kali masuk di Indonesia tahun 1970-an dan terakhir diproduksi tahun 1995. 

Truk MB 911 legendaris ini, selain untuk keperluan sipil juga menjadi kendaraan favorit militer melalui versi LA varian 4x4. Truk MB seri L memiliki warna khas. Warna oranye untuk Timur Tengah, hijau untuk Afrika Utara dan Putih untuk PBB. Truk MB 911 versi L di Indonesia pernah digunakan sebagai kendaraan angkut personil TNI dan Brimob Polri pada jamannya.

Saat ini, truk Bagong kadang kala masih terlihat di jalanan atau di lingkungan terbatas sekitar Terminal Peti Kemas Pelabuhan.

Saya bersyukur dapat melihat langsung masterpiece truk MB 911 yang dipajang utuh pada salah satu sisi lantai 5 (dari 9 lantai) Museum Mercedes Benz, tahun 2006. Lokasinya berada di Stuttgart, ibukota negara bagian Baden-Wurttemberg, kota industri di selatan Jerman.

Menurut penuturan Kak Udi, kecelakaan yang pernah dia alami disebabkan kernet terlambat memasang “ganjel ban” dari kayu ketika truk berjalan sangat pelan ketika menanjak tajam di tikungan Alas Roban.

Kami bersama warga kampung sempat bezuk dia ketika dirawat beberapa hari di RSI Muhammadiyah Kendal di Weleri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved