Berita Banjarnegara

Soal Gerakan Tanah di Banjarnegara, Ini Hasil Penelitian BMKG

Hasil penyelidikan Badan Geologi, gerakan tanah yang terjadi di wilayah itu merupakan tipe lambat berupa nendatan atau rayapan dan longsoran kecil

Editor: Rustam Aji
KOMPAS.COM/DOK BPBD BANJARNEGARA
TANAH GERAK - Akses jalan di Desa Ratamba, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, putus akibat pergerakan tanah, Rabu (22/1/2025). 

Hal ini ditambah juga pada daerah bencana merupakan zona lemah yang diakibatkan oleh aktivitas tektonik berupa sesar-sesar orde 2 dan 3 serta struktur lipatan.

- Kemiringan lereng yang agak curam menyebabkan tanah mudah bergerak ketika jenuh air atau mengalami getaran.

- Sistem drainase permukaan yang kurang baik serta banyaknya mata air atau rembesan air di lokasi tersebut dan terakumulasi ke lokasi bencana sehingga mempercepat berkembangnya gerakan tanah.

- Curah hujan yang tinggi dan berdurasi lama yang turun sebelum dan saat terjadinya gerakan tanah.

- Air permukaan dan hujan yang meresap ke dalam retakan dan tanah yang kurang terkompaksi dapat memicu meningkatnya kejenuhan air.

- Infiltrasi air hujan ke dalam satuan batuan berupa lempung melalui rekahan.

Dengan meningkatnya kadar air, volume lempung bertambah dan menyebabkan tekanan internal dalam batuan.

Jika ekspansi ini terjadi secara tidak merata, maka akan menimbulkan tegangan diferensial yang dapat melemahkan struktur batuan.

Ekspansi lempung meningkatkan porositas dan mengurangi kohesi batuan sehingga meningkatkan risiko longsor. (kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hasil Penyelidikan BMKG soal Gerakan Tanah di Banjarnegara Sebabkan Kerusakan Rumah-Jalan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved