Berita Wonosobo

Ketua RT dan RW di Batursari Wonosobo Diajak Peduli untuk Mencegah Kekerasan Seksual di Lingkungan

Polres Wonosobo mengajak ketua RT dan RW di Desa Batursari peduli jika ada kasus dan mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan mereka.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/DOK HUMAS POLRES WONOSOBO
Bhabinkamtibmas Desa Batursari, Brigadir Anggi Saka Mardani berikan penyuluhan dan mengajak ketua RT dan RW se-Desa Batursari, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, peduli terhadap kejahatan seksual di lingkungan mereka, dalam sosialisasi di balai desa setempat, Kamis (2/1/2025). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Polres Wonosobo mengajak ketua RT dan RW peduli dan terlibat dalam pencegahan kekerasan seksual di lingkungan mereka.

Ajakan ini disampaikan dalam penyuluhan mengenai bahaya kekerasan seksual, satu di antaranya di Desa Batursari, Kecamatan Sapuran, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Kamis (2/1/2025).

Dalam kegiatan tersebut, bertindak sebagai penyuluh, Bhabinkamtibmas Desa Batursari Brigadir Anggi Saka Mardani.

Sebanyak 40 ketua RT dan RW di Batursari mengikuti penyuluhan di balai desa setempat.

Baca juga: Dieng Masih Jadi Favorit Wisatawan yang Berkunjung ke Wonosobo, Swiss Van Java dan Blemben Menyusul

Dalam penyuluhan itu, Brigadir Anggi menjelaskan peran strategis perangkat desa, termasuk RT dan RW, dalam mencegah kekerasan seksual

Anggi juga menjelaskan tentang beragam bentuk kekerasan seksual, cara mendeteksi korban, hingga prosedur pelaporan kasus kepada pihak berwenang.

"Perangkat desa, seperti ketua RT dan RW, memiliki posisi strategis untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual di lingkungan mereka."

"Kami berharap, melalui kegiatan ini, mereka dapat lebih waspada dan responsif terhadap potensi ancaman,” ujar Brigadir Anggi, dalam keterangannya, Jumat (3/1/2025).

Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara masyarakat dan pihak kepolisian dalam mencegah serta menangani kekerasan seksual

Brigadir Anggi mengimbau para ketua RT dan RW tidak ragu melapor jika menemukan tanda-tanda atau kasus kekerasan seksual di wilayah mereka.

"Langkah pencegahan dimulai dari kerja sama yang baik antara masyarakat dan aparat. Dengan deteksi dini, banyak hal buruk dapat dihindari," katanya.

Para peserta terlihat antusias mengikuti penyuluhan ini.

Seorang peserta mengaku mendapat wawasan baru dari materi yang disampaikan.

"Selama ini, kami kurang paham soal penanganan kekerasan seksual."

"Penyuluhan ini sangat membantu kami mengetahui apa yang harus dilakukan," ujar seorang ketua RT. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved