Berita Semarang
Makam Syeh Maulana Jumadil Kubro Ramai Peziarah, Mereka Datang karena Alasan Ini
selain itu untuk mendekatkan diri ke Allah SWT melalui berziarah agar nantinya menjalani tahun ini penuh semangat
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: Rustam Aji
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Momen awal tahun 2025, tak hanya dipakai masyarakat untuk merayakan pesta kembang api, namun sebagian masyarakat memilih untuk melakukan ibadah atau ritual khusus untuk menyambut datangnya tahun.
Satu di antaranya melakukan ziarah ke makam-makam alim ulama.
Hal ini seperti yang terlihat di makam yang diyakini bersemayam Syeh Maulana Jumadil Kubro, yang terletak di jalan Pantura Semarang-Demak, mulai pagi hari mulai didatangi para ziarah.
Nurul Hidayah, warga Semarang yang datang bersama suami dan anaknya untuk berziarah ke makam-makam.
Dia berencana usai dari makam Syeh Maulana Jumadil Kubro akan melanjutkan perjalanan menuju makam Sunan Kalijaga di Kabupaten Demak.
"Harapannya supaya di tahun depan lebih bagus lagi, selain itu untuk mendekatkan diri ke Allah SWT melalui berziarah agar nantinya menjalani tahun ini penuh semangat," ujarnya, Rabu (1/1/2025).
Nurul Hidayah mengatakan semasa libur panjang ini, memanfaatkannya untuk wisata religi, hal itu sudah menjadi kebiasaanya dirinya dan keluarga untuk mendatangi makam-makam alim ulama.
Selain Nurul Hidayah, peziarah lainnya yakni Bambang mengatakan wisata religi ini juga menjadi penting untuk mengajarkan sejarah perkembangan Islam di Jawa kepada anaknya.
"Tujuannya ya berziarah, ke makam-makam para ulama sama anak untuk memperkenalkan kepada anak. Memang pas lagi libur saya bersama keluarga sering untuk berziarah, sekaligus memperkenalkan sejarah (Islam) kepada anak," katanya.
Sementara itu, Afwan juru kunci makam Syeh Maulana Jumadil Kubro mengatakan sedikitnya sekitar seribuan orang berziarah ke makam Syeh Maulana Jumadil Kubro.
"Saat ini belum begitu ramai, ramainya dibulan Rajab. Tiap tahun baru itu ada, ya seperti ini dari pagi tadi sudah ada, mereka datang berziarah dan memanjatkan doa," ujarnya.
Afwan menambahkan para peziarah biasanya berdatangan dari Jawa-Madura. Mulai dari Jawa Barat, Tengah, Timur dan Madura.
"Pagi tadi ada yang dari Bandung dan Bogor yang datang. Paling banyak memang warga lokal sini, orang Semarang yang hadir," tuturnya. (Rad)
Konflik Memanas, Warga Pasang Spanduk Usir Keluarga Bocah 'Mlipir Sungai' di Semarang |
![]() |
---|
Tak Semua RT di Kota Semarang Tergiur Bantuan Rp25 Juta Per Tahun, RT di Perumahan Tegas Menolak |
![]() |
---|
Protes Kebijakan Zero ODOL, Tio Pasang Bendera One Piece di Belakang Truk Kontainernya |
![]() |
---|
TPA Brown Canyon Dikeluhkan Warga, Pemkot Semarang Siap Bertemu Pemkab Demak |
![]() |
---|
Jaringan Gendam Lintas Provinsi Diringkus, Kuras Korbannya di Meja Judi Hingga Rp2 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.