UMKM

Kisah Sukses Perajin Sandal Bandol Khas Banyumas Zaenal Abidin, Ubah Ban Bekas Jadi Barang Berkelas

Zaenal merintis usahanya itu sejak 1997. Sandol bandol atau ban bodol dalam dialek Banyumasan yang memiliki arti ban rusak, bisa bernilai jual tinggi

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: Rustam Aji
Tribunbanyumas.com/Permata Putra Sejati
SANDAL BANDOL - Zaenal yang merupakan pengusaha sandal bandol saat menunjukan sandal buatannya di Grumbul Banaran, Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat, Selasa (12/11/2024). 

Zaenal memotong ban sesuai pola yang yang sudah ada secara manual, menggunakan gunting.

Lalu pencetakan brand atau jenama di insole.

Zaenal memberikan brand Calvin pada produk sandal bandolnya.

Brand ini terinspirasi dari merk nasional yang pernah ngetop pada eranya.

Pencetakan brand ini dilakukan dengan memanaskan terlebih dulu karet ban agar mudah dibentuk, kemudian di-press menggunakan mesin manual.

Selanjutnya masuk ke tahap pengelaman.

Sebelum dilem, insole yang sudah tercetak brand dipotong terlebih dahulu sesuai pola.

Setelah itu baru dilem dengan bahan tambahan yakni busa.

Tidak lupa setelah itu di-press agar lemnya kuat.

Setelah selesai bagian insole, selanjutnya pemasangan tali.

Insole dibuat lubang terlebih dahulu kemudian tali dipasang ke sol flip-flop.

Ini dapat dilakukan dengan merekatkan menggunakan lem agar lebih kencang dan awet saat dipakai. Kenyamanan penggunaan sandal juga ditentukan dalam tahapan ini.

Pada proses ini, juga dilakukan pengukuran sandal menggunakan manekin bentuk kaki, ada yang nomor 39, 40, 41.

Untuk ukuran sandal wanita, ada juga yang terkecil loh yakni nomor 36.

Pekerja lain menyiapkan komponen pelengkap yakni bantalan alas kaki atau hak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved