Berita Jateng
Tekan Biaya Produksi, Pembudidaya Lele di Gondosuli Magelang Dibantu UNDIP Bikin Pakan Mandiri
Mesin yang dikembangkan Tim PKUM UNDIP juga telah diuji komparasi dengan produk mesin di pasaran yang digunakan untuk skala produksi pakan untuk UKM.
TRIBUNBANYUMAS.COM, MAGELANG- Pakan ikan berkontribusi paling besar terhadap total biaya produksi budidaya Ikan.
Hampir 50-70 persen komponen biaya budidaya ikan disumbang oleh biaya pakan.
Keluhan soal tingginya biaya pakan ini pula dialami para pembudidaya lele di Desa Gondosuli, Muntilan Kabupaten Magelang.
Desa tersebut memiliki sumberdaya air yang melimpah. Potensi bahan baku pakan ikan juga melimpah, yang memiliki unsur protein cukup tinggi.
Salah satu warga pemilik Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Arif Arfianto mengungkapkan, masalah yang dihadapi pihaknya selama ini, harga pakan ikan di pasaran semakin tinggi.
Ini berpengaruh terhadap penghasilan pembudidaya ikan yang sangat minim.
Baca juga: Tanam Kepuh dan Serai, Aksi Nyata Mahasiswa KKN UNDIP Atasi Longsor di Desa Majatengah Banjarnegara
"Jika kurang cermat dalam pengaturan pakan, margin yang diperoleh sebagai keuntungan bisa semakin mengecil, " katanya
Beruntung, sejak tahun 2021 pihaknya mendapat pendampingan dari UNDIP Semarang untuk pengelolaan budidaya dan pembibitan ikan lele yang lebih baik.
Arif Arfianto, dari UPR Gondosuli dan Hartoto Ketua Ketua Asosiasi Peternak lele Korwil Muntilan Kabupaten Magelang bersama Tim PKUM (Penguatan Komoditas Unggulan Masyarakat) Undip mencoba menelaah potensi sumber bahan baku untuk pembuatan pakan mandiri bagi penggiat budidaya dan pembibitan Ikan lele di wilayah Kabupaten Magelang.
Tim PKUM Undip yang terdiri dari Prof.Dr.Widayat, ST, MT, Norman Iskandar, ST.MT, dan Dr. Ir. Sulardjaka, ST. MT, IPU. ASEAN Eng menerjunkan mahasiswa untuk membantu proses kajian bahan pakan ikan.
Kemudian mengembangkan mesin pembuat pakan ikan dengan kapasitas produksi cukup besar.
Kelebihan lain alat itu memiliki bobot yang relatif ringan sehingga memiliki mobilitas yang mudah, dengan daya penggerak yang bisa terjangkau untuk skala rumah tangga.
Mesin yang dikembangkan Tim PKUM UNDIP juga telah diuji komparasi dengan produk mesin di pasaran yang digunakan untuk skala produksi pakan untuk UKM.
Program kerja sama ini masih akan terus dilanjutkan dengan berbagai program lanjutan, termasuk penyusunan kerjasama dengan instansi terkait di Kabupaten Magelang.
Dengan target pengembangan SDM yang terstruktur, baik bekerjasama dengan Tim UNDIP, pengembangan teknologi tepat guna, termasuk teknologi dan pelatihan untuk masuk ke ranah produk jadi dari hasil budidaya perikanan di Kabupaten Magelang.
Baca juga: Didampingi KKN UNDIP, Warga Desa Majatengah Banjarnegara Sulap Minyak Jelantah Jadi Sabun
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.