Berita Cilacap

Warga Cilacap Diminta Waspada: Intensitas Hujan selama November Tinggi, Berpotensi Memicu Bencana

BMKG mengimbau masyarakat Cilacap lebih waspada terkait potensi peningkatan curah hujan di bulan November 2024.

Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: rika irawati
Istimewa
Ilustrasi. Kendaraan tim SAR menerobos banjir di Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Rabu (8/10/2022) lalu. BMKG memperingatkan potensi curah hujan tinggi selama November di Cilacap dan meminta warga waspada bencana dampak dari curah hujan tinggi tersebut. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat Cilacap lebih waspada terkait potensi peningkatan curah hujan di bulan November 2024.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo menyampaikan, curah hujan tinggi di Cilacap sudah terjadi 30 Oktober 2024 lalu.

Namun, kondisi itu akan lebih intens terjadi pada November ini mengingat Cilacap sudah mulai masuk musim penghujan.

"Kewaspadaan masyarakat tentunya harus ditingkatkan, terutama untuk daerah yang rawan banjir dan longsor," imbaunya, Rabu (13/11/2024).

Untuk curah hujan di bulan November 2024 ini khususnya di Kabupaten Cilacap, Teguh memperkirakan akan berpotensi tinggi.

"Secara umum, potensi curah hujan di Cilacap berkisar antara 300-500 milimeter dengan sifat hujan normal," ungkap Teguh.

Siagakan Relawan

Sementara itu, untuk mengantisipasi bencana akibat cura hujan tinggi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap menyiagakan relawan lewat jambore.

Kegiatan ini diikuti sekira 250 orang relawan dari berbagai komunitas.

Baca juga: Tebing Longsor Timpa Bengkel di Bantarsari Cilacap

Mereka diberi materi dan pelatihan terkait teknis penanggulangan bencana, semisal praktik bongkar pasang tenda, medical first rescue, dapur umum, dan juga praktik penggunaan perahu karet.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Cilacap Bayu Prahara berharap, kegiatan tersebut meningkatkan kapasitas relawan dalam manajemen penanggulangan bencana, mulai dari prabencana, saat tanggap darurat, sampai pascabencana.

Terlebih, Cilacap sering disebut sebagai supermarket bencana karena memiliki potensi terjadi beragam bencana.

"Harapannya, lewat kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis para relawan dalam penanggulangan bencana," katanya. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved