Berita Tegal
Tak Banyak yang Tahu, Taman Pancasila Tegal Dibangun di Era Kolonial. Punya Tugu Ikonik Lingga Yoni
Taman Pancasila Kota Tegal ternyata dibangun era kolonial Belanda pada tahun 1895. Satu-satunya bangunan yang masih asli adalah tugu lingga dan yoni.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Taman Pancasila Kota Tegal menjadi satu di antara ruang publik yang digemari warga menikmati suasana kota.
Sejak direvitalisasi pada 2020-2021, taman ini lebih tertata dan bersih.
Ada koleksi lokomotif antik, penambahan bunga, serta tempat duduk yang bikin pengunjung makin nyaman.
Seperti namanya, taman ini dilengkapi tugu lambang negara, Pancasila.
Namun, tak banyak yang tahu jika Taman Pancasila ini merupakan taman bersejarah yang diresmikan langsung Presiden Pertama RI, Ir Soekarno, pada 1950-an.
Saat ini, satu-satunya bangunan yang masih asli di Taman Pancasila adalah tugu ikonik berbentuk lonjong yang berdiri tegak dengan lima cagak di sekelilingnya.
Baca juga: Anggun! Bunga Tabebuya di Jalan Protokol Kota Tegal Bermekaran
Ternyata, tugu ini merupakan lambang lingga dan yoni yang merupakan representasi dari alat kelamin laki-laki dan perempuan.
Hal ini diungkapkan Sejarawan Kota Tegal, Wijanarto.
Wijanarto menjelaskan, Taman Pancasila mulanya adalah ruang terbuka yang didirikan Kolonial Belanda di akhir abad ke-19 atau sekira tahun 1895-1897.
Saat itu, Belanda banyak membuat taman di Indonesia yang kemudian diberi nama ratu mereka, Wilhelmina Helena Paulina Marie Van Orange Nassau.
Satu di antaranya, di Tegal, yang diberi nama Taman Wilhelmina atau Wilhelmina Park.
"Tetapi, setelah dekolonisasi, semua yang berbau kolonialisme segera diubah."
"Wilhelmina Park, saat itu, dibangun ulang dan diberi nama Taman Pancasila oleh Presiden Soekarno. Itu terjadi tahun 1950-an," kata Wijanarto, Rabu (2/10/2024).

Menurut Wijanarto, sejak peresmian Taman Pancasila pertama kali hingga saat ini, yang masih asli adalah Tugu Lingga dan Yoni.
Tugu tersebut menggambarkan kesuburan yang diambil dari ajaran Hindu, sebagai penghormatan kepada Dewa Siwa.
Perempuan Tewas Penuh Luka di Tepi Jalan Mintaragen Tegal, Warga Sempat Dengar Gaduh Jelang Magrib |
![]() |
---|
Seorang Wanita Muda Tewas Bersimbah Darah di Depan Kos-kosan Tegal, Pelaku Sudah Ditangkap |
![]() |
---|
Replika Sate Raksasa Meriahkan Karnaval Kendaraan Hias Tegal, Warga Sambut Antusias |
![]() |
---|
Robot Gatotkaca 2,3 Meter Curi Perhatian di Peresmian UHN Tegal, Terbuat dari Onderdil Bekas |
![]() |
---|
Sosok Meyda Yudistiana, Srikandi Satpam Pemalang yang Tangannya Mampu Belah Dua Balok Bata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.