Berita Cilacap
Sekolah Lapang Cuaca, Teknologi BMKG Bantu Nelayan Cilacap Tentukan Lokasi yang Banyak Ikannya
Sekolah Lapang Cuaca Nelayan digelar untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan nelayan terhadap informasi cuaca maritim
Penulis: Pingky Setiyo Anggraeni | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Ratusan nelayan di Kabupaten Cilacap mengikuti Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) yang diadakan oleh BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap. Selasa (17/9/2024).
Sekolah Lapang Cuaca Nelayan digelar untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan nelayan terhadap informasi cuaca maritim untuk mendukung kegiatan sektor perikanan dan kelautan.
Acara yang rutin digelar setiap tahunnya ini juga dihadiri oleh Novita Wijayanti, anggota Komisi V DPR RI, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo beserta jajarannya, BMKG Jawa Tengah dan instansi lainnya.
Dengan digelarnya Sekolah lapang Cuaca Nelayan (SLCN) ini diharapkan para nelayan di Cilacap dapat mengakses, membaca, menindaklanjuti serta mendesiminasikan informasi cuaca dari sumber yang berwenang.
Baca juga: Jadwal dan Lokasi Pelayanan Samsat Keliling di Cilacap Hari Ini Rabu 18 September 2024
Adapun SLCN ini digelar secara interaktif dimana model pembelajarannya digelar sambil praktek atau learning by doing.
Materinya berupa pengenalan cuaca dan desiminasi maritim, cara membaca informasi maritim, pengenalan alat observasi, serta materi keselamatan di laut.
Menurut Eko Prasetyo, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, SLCN ini menjadi penting bagi nelayan karena memiliki 3 tujuan utama.
Pertama, dengan SLCN ini nelayan dapat memanfaatkan teknologi dengan menggabungkan kearifan lokal untuk aktivitas di laut.
Kedua, tidak ada lagi kecelakaan di laut karena cuaca ekstrem yang tidak diketahui nelayan. Disini nelayan menerima informasi dan memahami ketika terjadi cuaca ekstrem di laut.
Kemudian SLCN diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan. Terlebih saat ini sudah ada teknologi BMKG melalui Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) yang menampilkan wilayah mana yang memiliki banyak ikan termasuk jenis ikan yang akan ditangkap.
Baca juga: Alasan Erick Thohir Timnas Pakai Pesawat Carter Lawan Bahrain dan China
"Ini bisa dimanfaatkan, masyarakat bisa memilih daerah mana yang aman, jenis ikan apa yang akan ditangkap dan diharapkan angka keselamatan meningkat, tingkat kesejahteraan juga meningkat," jelasnya kepada Tribunbanyumas.com
Lebih lanjut menurut Eko, meskipun nelayan Cilacap terkenal sebagai nelayan yang pemberani, namun mereka harus tetap diberi pemahaman terutama soal kondisi maritim yang akan mereka lalui.
"Saat ini kami menggencarkan, setiap alumni SLCN ini minimal bisa 10 hingga 20 orang kepada teman-temannya yang tidak bisa ikut.
Berarti hari ini ada 150 nelayan dikalikan 20 sekitar 3000 nelayan yang diberi pemahaman, itu targetnya," kata dia.
Anggota DPR RI, Novita Wijayanti bersyukur setiap tahunnya BMKG menggelar SLCN di Cilacap sehingga nelayan-nelayan di Cilacap mendapatkan pelatihan.
Meskipun tidak semua nelayan di Cilacap berkesempatan mengikutinya, namun menurut Novita para peserta yang hadir dapat menjadi agen transfer informasi dan teknologi kepada teman-teman nelayan lainnya.
"Dengan jumlah peserta yang terbatas ini saya berharap para peserta dapat menjadi agen transfer informasi, teknologi, menjadi tim suksesnya BMKG untuk bisa menyampaikan kepada nelayan lain soal pelatihan ini, karena ini sangat bermanfaat bagi nelayan di Cilacap," ujar Novita.
Untuk memaksimalkan hal tersebut, Novita mengungkapkan bahwa pihaknya setiap saat selalu mendorong anggaran dalam pembahasan anggaran BMKG dan Basarnas.
Karena BMKG dan Basarnas merupakan dua lembaga yang sangat penting, dimana BMKG bertugas memberikan informasi sebelum kejadian sedangkan Basarnas tindakan paska kejadian.
"Jadi dua lembaga ini sangat penting di Indonesia dengan melihat kondisi maritim Indonesia.
Walaupun sementara ini sebatas 2,8 triliun rupiah kita (read Komisi V) tidak ada putusnya mensupport BMKG dan Basarnas untuk mendapat tambahan-tambahan anggaran lagi untuk melakukan tindakan-tindakan sosial," ungkapnya.
Baca juga: Reaktivasi Jalur KA Purwokerto-Wonosobo Bisa Jadi Solusi Masalah ODOL, Pengamat: Pemda Harus Aktif
Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cilacap Indarto merespon baik kegiatan tersebut karena dirasa sangat bermanfaat bagi nelayan.
Harapannya setelah mengikuti SLCN ini para nelayan di Cilacap dapat dengan aman pergi melaut dan nelayan bisa pulang membawa hasil yang banyak.
Terlebih saat ini sudah ada teknologi yang semakin memudahkan nelayan.
"Target tangkapan di laut sudah bisa diperkirakan ikan jenis apa, berarti alat tangkapnya pun bisa ditentukan, nah ini sudah terbukti saat ini produksi perikanan tangkap di laut semakin meningkat," kata Indarto. (pnk)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.