Pilkada Jateng 2024

Ada 2 Calon Tunggal Pilkada di Jateng, Berpotensi Lawan Kotak Kosong

Total ada dua daerah yang mana terdapat calon tunggal alias melawan kotak kosong dalam pilkada serentak.

Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com/fajar
Dua pasangan calon tunggal, Paramitha dan Wurja di Pilkada Brebes (kiri), Sadewo dan Lintarti di Pilkada Banyumas 2024. Calon tunggal di dua daerah ini diprediksi bakal melawan kotak kosong. 

TRIBUNBANYUMAS.COM - Pasangan calon kepala daerah tunggal melawan kotak kosong terjadi pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada di Jawa Tengah (Jateng). 

Total ada dua daerah yang mana terdapat calon tunggal alias melawan kotak kosong dalam pilkada serentak. 

Namun demikian, Komisi Pemilihan Umum atau KPU masih membuka perpanjangan pendaftaran. 

Baca juga: Mitha-Wurja Satu-satunya Pasangan yang Daftar Pilkada Brebes, Didukung Seluruh Parpol DPRD

Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman memetakan tingkat kompetisi politik di Pilkada 2024 Jawa Tengah. 

Hasil analisisnya, sebanyak 23 Kabupaten/Kota masuk kategori wilayah dengan tingkat kompetisi politik tinggi. 

5 daerah masuk kategori sedang. 

7 daerah masuk kategori rendah. 

Baca juga: Tanggapan Sadewo Jika Lawan Kotak Kosong di Pilkada Banyumas : Ya Mau Bagaimana Lagi

Tujuh daerah masuk kategori rendah lantaran terdapat satu paslon yang mendominasi. 

Tingkat kompetisi yang rendah berpotensi terjadi di 7 kabupaten/kota yakni Kabupaten Semarang, Blora, Sukoharjo, Wonosobo, Banyumas, Brebes, dan Kota Pekalongan. 

Bahkan, di beberapa daerah seperti di Brebes dan Banyumas berpotensi melawan kotak kosong. 

"Di Brebes bakal paslon Paramitha Widya K-Wurja diusung oleh 11 partai atau 98 persen suara sah kursi DPRD." 

"Kemudian, di Banyumas bakal paslon Sadewo dan Dwi Asih Lintarti diusung 12 partai," tandasnya.  

Siapa saja calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang melawan kotak kosong? 

1. Mitha-Wurja di Pilkada Brebes  

Hanya ada satu pasangan calon yang mendaftar sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Brebes pada Pilkada 2024 di Kantor KPU Brebes.  

Pasangan calon tersebut adalah Paramitha Widya Kusuma dan Wurja.  

Mereka diusung 12 partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, PAN, PPP, PKS, Partai Nasdem, Partai Demokrat, PSI, Partai Perindo dan Partai Buruh.  

Mitha merupakan anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Fraksi PDIP dan merupakan anak dari Indra Kusuma, Bupati Brebes periode 2002-2010 sekaligus Ketua DPC PDIP Brebes

Sedangkan Wurja adalah Ketua DPC Partai Gerindra Brebes

Mereka menjadi calon tunggal dan berpotensi melawan kotak kosong di Pilkada 2024. 

Juru bicara, Teguh Wahid Turmudi mengatakan, seluruh parlemen sudah menyatakan dukungan untuk pasangan calon Mitha- Wurja.  

Dukungan dari 12 partai politik tersebut juga sudah dipastikan Mitha- Wurja menjadi calon tunggal.  

"Kemungkinan besar calon tunggal," kata Teguh saat mengantarkan pendaftaran di hari terakhir, Kamis (29/8/2024). 

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Brebes, Indra Kusuma mengatakan, jika seluruh partai politik di parlemen mengusung Mitha Wurja maka Pilkada di Brebes hanya diikuti calon tunggal

Misalkan ada partai politik lain pun suaranya tidak bisa memenuhi syarat pendaftaran.  

"Insyaallah kalau melihat ini pasti calon tunggal." 

"Kalau pun ada partai lain, jumlah suaranya kurang," ujarnya. 

2. Sadewo dan Lintarti di Pilkada Banyumas 

Kontestasi Pilkada Banyumas kemungkinan besar akan mempertemukan pasangan Sadewo Tri Lastiono - Dwi Asih Lintarti melawan kotak kosong.  

Ditanya mengenai tanggapan sejumlah partai yang sebelumnya tergabung dalam Koalisi Banyumas Maju (KBM) memilih merapat ke Koalisi Banyumas Bersatu Sadewo mengatakan itu adalah kesepemahaman bersama. 

Koalisi Banyumas Bersatu saat ini berisi PDIP, PKB, PAN, PKS, PPP, ditambah dengan Gerindra, Golkar, Nasdem, dan Demokrat. 

Kemudian diusung partai non-parlemen yaitu Partai Gelora, Partai Ummat, Perindo, Hanura, Partai Garuda, dan PBB.  

"Sampai ada deal ini adalah kesepemahaman dan memang ada lobi politik." 

"Dari saya itungannya sudah mau head to head tapi kok last minute ada kesepakatan lain," ujar Sadewo usai Rapat Kerja Khusus (Rakercabsus) DPC PDIP Banyumas bersama partai pengusung di Aston Hotel, Rabu (28/8/2024).  

Bagaimanapun konsekuensinya Sadewo dan Lintarti siap melawan baik kotak kosong ataupun head to head.  

"Kalau PDIP semakin banyak lawan semakin senang." 

"Kita punya 17 kursi atau 30 persen lebih." 

"Semakin banyak semakin menguntungkan.  

"Saya tidak mau kotak kosong tapi ini hasil komunikasi." 

"Buktinya DKI yang digadang-gadang kotak kosong tapi dengan aturan baru bisa muncul, tapi di Banyumas kebalikannya," terangnya.  

Sementara itu Ketua DPC PDIP Banyumas, dr. Budi Setiawan mengatakan, menerima baik dengan senang hati bergabungnya partai lain tanpa merendahkan partai lain. 

"Sebenarnya saya dari dulu awal melihat yang dari dulu siapa yang mau maju tidak jelas." 

"Saya melihat walaupun dibentuk KBM ya sudahlah." 

"Kalau saya melihat komitmen dari partai cukup baik." 

"Jadi kalau seperti di Makasar sampai, kalau kalah kecil sekali kemungkinannya, tapi kayaknya tidak," terangnya.  

Pihaknya meyakini kemenangan sudah 80 persen bisa diraihnya.  

Menurutnya, dalam last minute partai yang baru ikut bergabung tentu saja adalah mengamankam konstituennya.  

"Koalisi Banyumas Bersatu bahwa ini adalah saatnya." 

"Kalau suratnya mendukung ya harus sesuai." 

"Andaikan PSI mau mendukung ya silakan," terangnya.   

Pihaknya mengatakan akan ada tim survey yang memantau kinerja timnya nanti dan mentargetkan persentase bisa menang 100 persen. (*)

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved