Kapal Cumi Terbalik di Karimunjawa Jepara, 1 Tewas 4 Hilang, Berangkat dari Muara Angke Jakarta

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Kapal nelayan KM Maribet yang berlayar dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta terbalik di perbatasan perairan Karimunjawa Jepara, Sabtu (10/8/2024) sekitar pukul 04.30 WIB.

Korban selamat dibawa ke Pelabuhan Jongor Tegal dan langsung dibawa ke RS Mitra Siaga Tegal untuk mendapatkan perawatan, Senin (12/8/2024) sekira pukul 14.00 WIB.

Dari total 12 anak buah kapal (ABK), kondisinya 1 orang meninggal dunia, 7 orang selamat, dan 4 orang hilang atau dalam pencarian. 

Baca juga: Kapal Mendoan Kebumen Segera Di-launching, Pembangunan Sudah 90 Persen

Korban selamat sekaligus nahkoda KM Maribet, Radin (48) mengatakan, kapal yang dinahkodainya adalah kapal cumi yang berangkat dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta. 

Kronologis kejadian saat ia dan ABK sedang membuang jaring tetapi kuncinya tidak lepas. 

Akhirnya badan kapal miring dan terbalik.

"Kami sempat terapung tiga jam lebih dari pukul 04.30 sampai 08.00."

Baca juga: Kecelaaan Kapal di Perairan Cilacap Akibatkan 1 Orang Tewas, 2 Nelayan Selamat

"Untung saat itu bertemu KM Lancar Jaya," katanya. 

Kanit Gakkum Polair Polres Tegal Kota, Aiptu Sugiharto menjelaskan, KM Maribet ini berangkat melaut dari Pelabuhan Muara Angke Jakarta setelah Hari Raya Idulfitri.

Sejumlah 12 ABKnya mayoritas warga dari Kabupaten Tegal. 

Mereka melaksanakan pencarian ikan di wilayah penangkapan perikanan Kalimantan. 

Kejadian kapal terbalik saat mereka sedang mencari ikan di perbatasan perairan Karimunjawa Jepara. 

"KM Maribet sabtu kemarin sekitar pukul 04.25 WIB, sedang tawur jaring."

"Kemudian jaring yang satunya itu terkunci, akhirnya kapal posisi miring dan setelah itu ada cuaca yang tidak bersahabat angin kencang arus deras serta ombak besar."

Baca juga: Kapal KM Soneta Tenggelam di Laut Karimunjawa, 6 ABK Masih Hilang

"Akhirnya kapal seakan-akan dibanting oleh cuaca tersebut dan kapal terbalik," jelasnya. 
 
Aiptu Sugiharto menjelaskan, ABK KM Maribet kemudian ditolong oleh KM Lancar Jaya yang masih satu perusahaan.