Harga Komoditas Bawang Merah di Cilacap Turun, Kini Hanya Rp25 Ribu Perkilogram

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Harga komoditas bawang merah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cilacap terus mengalami penurunan harga.

Kini harga bawang merah berkisar antara Rp25-30 ribu perkilogramnya.

Harga tersebut jauh berbeda dengan harga normal yang biasa berada diangka Rp40 ribu perkilogram.

Iis salah satu pedagang di Pasar Majenang menuturkan, bahwa harga bawang merah saat ini berada di angka Rp25 ribu perkilogram untuk kualitas terbaik.

Sedangkan untuk kualitas dibawahnya bawang merah perkilogramnya dihargai Rp20 ribu saja.

Baca juga: Ribuan Siswa di 36 SD se-Kecamatan Banyumas Antusias Minum Susu Gratis

"Saya jual 2 macem, yang paling bagus 25 ribu rupiah perkilogram kalau yang kecil 20 ribu perkilogramnya," tuturnya kepada Tribunbanyumas.com

Diungkapkan Iis bahwa harga bawang merah sudah mengalami penurunan sejak 1 bulan yang lalu.

Adapun penurunan harga bawang merah kata Iis terjadi berangsur-angsur.

Hal tersebut disebabkan karena adanya panen raya bawang di daerah pemasok. 

"Turunnya (read harga bawang merah) kurang lebih sudah satu bulan ini karena lagi panen raya jadi harganya turun.
Kalau turunnya sih berangsur, sampai sekarang diangka 25 ribu rupiah perkilonya," ungkap Iis.

Sementara itu salah satu pedagang di Pasar Sidareja Ati, mengungkapkan bahwa dia menjual bawang merah dengan kualitas terbaik di harga Rp28 ribu perkilogramnya.

Harga tersebut kata Ati sudah mengalami penurunan sejak 3 minggu yang lalu.

Baca juga: Bhabinkamtibmas Bantu Berantas Sarang Nyamuk di Desa Candimulyo Kebumen

"Bawang merah harganya memang lagi murah, ini turunnya sudah dari 3 mingguan yang lalu," ungkap Ati.

Meski harga komoditas bawang merah mengalami penurunan harga, namun hal tersebut tidak terjadi pada harga bawang putih.

Disebutkan Ati bahwa harga komoditas bawang putih saat ini masih stabil.

Saat ini bawang putih dijual dengan harga Rp40 ribu perkilogramnya. 

"Kalau bawang putih harganya masih normal, masih stabil Rp40 ribu perkilogram," tambah Ati. (pnk)