Berita Cilacap

Ubur-Ubur Beracun Bermunculan di Pantai Teluk Penyu Cilacap, Sejumlah Wisatawan Tersengat

Fenomena munculnya ubur-ubur beracun atau warga lokal menyebutnya "Krawe" bermunculan juga di Pantai Teluk Penyu.

Pingky Anggraeni/Tribunbanyumas.com
Para petugas pengelola wisata Pantai Teluk Penyu, Cilacap saat menunjukkan ubur-ubur beracun yang bermunculan. Mereka juga mengimbau wisatawan terkait fenomena kemunculan ubur-ubur beracun dan menyosialisasikan bahayanya. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, CILACAP - Ubur-ubur beracun dalam waktu beberapa hari terakhir ini mulai bermunculan di wilayah pantai selatan jawa termasuk di Kabupaten Cilacap.


Fenomena munculnya ubur-ubur beracun atau warga lokal menyebutnya "Krawe" bermunculan juga di Pantai Teluk Penyu.


Bahkan beberapa hari lalu ada tiga orang wisatawan yang tersengat hewan bertentakel panjang itu saat sedang bermain di Pantai Teluk Penyu Cilacap.


Pasalnya ubur-ubur tersebut tidak hanya mengambang di permukaan air laut, namun juga ditemukan terdampar di bibir pantai.

Baca juga: Tanggapan Arif Sugiyanto Usai Resmi Diusung PDIP untuk Pemilihan Bupati Kebumen 2024 Bersama Rista


Sehingga wisatawan yang bermain di pantai mudah sekali terkena sengatan hewan bergelembung menyerupai balon ini.


Tentu dengan adanya fenomena tersebut menjadi perhatian tersendiri bagi pengelola wisata pantai di Cilacap. 


Pengelola Wisata Pantai Teluk Penyu, Aris membenarkan adanya kemunculan ubur-ubur beracun di pantai Teluk Penyu.


Diungkapkan Aris bahwa hewan berbentuk balon tersebut bermunculan akibat adanya angin timuran.


Biasanya ubur-ubur beracun ini terbawa ke bibir pantai bersamaan dengan pasang air laut yakni antara pagi dan sore hari.


"Munculnya pas angin pasang, jadi kalau pasangnya pagi atau sore, kalau pagi berarti pagi, jadi kalau pasangnya sore datangnya sore barengan dengan air pasang," ungkapnya kepada Tribunbanyumas.com


Menanggapi adanya fenomena tersebut, Aris mengaku bahwa pihaknya sudah mengerahkan petugas untuk rutin membersihkan area pantai dari ubur-ubur yang terdampar.


Selain itu pengelola juga menyiagakan sejumlah petugas untuk berkeliling di sepanjang pantai Teluk Penyu termasuk para petugas medis.


Mereka menginformasikan kepada wisatawan terkait fenomena dan bahaya kemunculan ubur-ubur beracun tersebut.

Baca juga: Sejarah Ki Ageng Wonosobo Cucu Raja Brawijaya V, Dimakamkan di Desa yang Asri


"Kita sampaikan kita beritahukan kepada wisatawan yang masuk ke pantai Teluk Penyu, kebanyakan yang kesengat anak-anak, soalnya yang bermain di pantai anak-anak, itu berbahaya kalau menyentuhnya," kata dia.


Lebih lanjut dikatakan Aris bahwa para petugas pun berkeliling pantai sembari membawa obat-obatan seperti alkohol dan tissue.


Hal itu dilakukan agar ketika ada wisatawan yang tersengat ubur-ubur petugas bisa langsung memberikan pertolongan pertama dengan memberikan alkohol ke area tubuh yang tersengat.


Meskipun sengatan ubur-ubur atau krawe dianggap tak berbahaya, namun akibatnya korban bisa mengalami bilur merah dan pembengkakan pada area bekas sengatan serta rasa nyeri sedang.

Baca juga: Polisi Dikeroyok Anggota PSHT Jember saat Patroli. 22 Orang Kini Diamankan


Terkait hal itu, Aris selaku pengelola wisata meminta kepada para wisatawan yang memasuki area pantai agar tidak mandi di laut untuk sementara waktu.


Pasalnya hewan yang menyerupai plastik ini diperkirakan akan mengambang di permukaan air laut dalam kurun waktu satu bulan ini. (pnk)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved