Perang Palestina Israel

Kepung Rumah Perdana Menteri Netanyahu, Ribuan Warga Israel Desak Penghentian Perang di Gaza

Rumah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Kota Caesarea dikepung ribuan warga Israel, Rabu (10/7/2024).

Editor: rika irawati
AFP/POOL/Ohad Zwigenberg
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet di pangkalan militer Kirya, yang menampung Kementerian Pertahanan Israel, di Tel Aviv pada 24 Desember 2023. 

Dia meminta Netanyahu untuk dimakzulkan.

"Pada hari Anda dicopot, kami akan memperbaiki pendidikan dan memperbaiki negara ini," katanya.

Serangkaian Protes di Berbagai Kota di Israel

Sebelumnya, aksi serupa juga dilakukan warga Israel di dekat Netanyahu di Yerusalem Barat, Minggu (7/7/2024).

Mereka mendesak pemerintah Israel mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan faksi-faksi Palestina, termasuk Hamas.

Anadolu Agency mengabarkan bahwa para demonstran ingin menuju rumah Netanyahu tetapi dihentikan oleh polisi.

Warga Israel dan keluarga para sandera militan Hamas Palestina berdemonstrasi menyerukan pembebasan di Tel Aviv pada 1 Juni 2024.
Warga Israel dan keluarga para sandera militan Hamas Palestina berdemonstrasi menyerukan pembebasan di Tel Aviv pada 1 Juni 2024. (AFP/AHMAD GHARABLI)

Aksi demonstrasi juga berlangsung di ibu kota Israel, Tel Aviv. Mereka meminta adanya kesepakatan pertukaran sandera.

Mereka juga berusaha menghalangi ruas Jalan Raya Ayalon di tengah Tel Aviv.

Di Kota Netanya, ratusan pengunjuk rasa menggelar aksi protes di pintu masuk kota itu.

Mereka memegang banner bertuliskan "Sudah cukup, pemerintahan penghancuran".

Baca juga: 2.500 Jemaah Gaza Gagal Berangkat Haji 2024 akibat Penutupan Perbatasan Rafah-Mesir

Pada hari yang sama, Netanyahu mengatakan, usulan gencatan senjata yang didukung Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan memungkinkan pembebasan sandera tanpa mengorbankan tujuan lain dalam perang di Gaza.

Diketahui, AS, Qatar, dan Mesir sudah berusaha menjadi juru penengah dalam perundingan gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Israel dan Hamas.

Namun, upaya perundingan belum membuahkan hasil lantaran Netanyahu menolak permintaan Hamas soal menghentikan pertempuran.

Israel sudah mendapat banyak kecaman atas serangannya di Gaza.

Dilaporkan, sudah ada lebih dari 38.000 warga Palestina di Gaza yang tewas karena serangan Israel. Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved