Berita Jateng

Abdul Kholik Beberkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Jateng Berbasis Zona ke BI

Pertumbuhan ekonomi berbasis zona ini dilakukan sebagai upaya pemerataan pembangunan Jawa Tengah agar tidak bertumpu di satu daerah.

ist
Anggota DPD RI, Abdul Kholik saat berdiskusi dengan Bank Indonesia (BI) Jateng di Kota Semarang, baru-baru ini. Abdul Kholik terus mendorong pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah berbasis zona. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Anggota DPD RI asal Jawa Tengah, Dr Abdul Kholik terus mendorong pusat pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah berbasis zona. Hal tersebut dibeberkannya saat kunjungan ke Kantor BI Jateng, baru-baru ini.

Pertumbuhan ekonomi berbasis zona ini dilakukan sebagai upaya pemerataan pembangunan Jawa Tengah agar tidak bertumpu di satu daerah.

Hal tersebut dilakukannya dalam rangka menyampaikan hasil pengawasan ekonomi Jateng di yang dalamnya ada skema pengembangan ekonomi jawa tengah yang perlu dilakukan bersama.

Baca juga: Masterplan Smart City dan Quick Win Purbalingga Mulai Disusun, Ada Prioritas Pembangunan

Menurut Senator asal Jateng ini, BI punya tugas pengendalian inflasi dan fungsi moneter lain juga punya peran mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

Skema yang ditawarkan atau hasil simulasi pengawasan pembangunan di antaranya untuk percepatan pembangunan ekonomi Jateng.

"Kami ke depan diharapkan bisa berkolaborasi mendalami skema dan mendorong skema tersebut ke arah kebijakan di dalam mengembangkan pembangunan ekonomi," ujarnya.

Dijelaskannya, bahwa di fase awal ini pihaknya ingin mendorong pusat pertumbuhan di masing-masing zona.

Baca juga: Bukan Provinsi Baru, 6 Kabupaten Ngapak di Jawa Tengah Selatan Bersatu Tawarkan Solusi Pembangunan

Untuk problem kepadatan populasi di Jateng sedang dalam tahap proses untuk memperjuangkan dan menghitung populasi yang feasible untuk dikelola pemerintah provinsi.

“Populasi yang feasible membuat sumulasi tidak boleh lebih dari 10 juta orang dalam satu provinsi.

Tapi sebelum ke arah tersebut di fase awal ini instrumen ekonomi yang dikedepankan tidak ke pemekaran dulu, tapi bagaimana ada pusat pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih merata," imbuhnya.

Plh Kepala Kantor BI Perwakilan Jateng, Nita Rachmenia mengatakan, pihaknya dalam menjalankan mandat mengendalikam nilai rupiah baik dari sisi inflasi, nilai tukar juga mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dalam rangka ini BI Jateng selalu bersinergi dengan berbagai pihak.

"Kami sangat menyambut baik dan perlu didiskusikan perkuat untuk tujuan akhir mendorong ekonomi jateng solid," imbuhnya. (*)

Baca juga: Jasela Diusulkan Masuk Program Percepatan Pembangunan Ekonomi Jateng

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved