Berita Tegal

Solutif, Mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

Mahasiswa Universitas Pancasakti Tegal mengolah minyak jelantah sebagai lilin aromaterapi.

TRIBUNBANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Prof Sitti Hartinah (dua dari kanan) bersama mahasiswa Program PPG Prajabatan Bimbingan Konseling Universitas Pancasakti Tegal menunjukkan produk lilin aromaterapi dari minyak jelantah, jamu sehat, dan kangkung crispy, Minggu (26/5/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, TEGAL - Di tangan  mahasiswa program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Bimbingan Konseling (BK) Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, minyak jelantah dialih fungsi menjadi lilin aromaterapi.

Produk ini dipamerkan dalam Gelar Karya Proyek Kepemimpinan di Auditorium UPS Tegal, Minggu (26/5/2024).

Ada 18 kelompok yang memamerkan hasil karya mereka, mulai dari tema literasi, ekonomi, kreativitas dan inovasi, serta produk pembelajaran.

Zulfatun Amanina, anggota kelompok pembuat lilin aromaterapi mengatakan, kelompoknya mengambil tema e-Elling Seni, yang merupakan singkatan dari entrepreneurship dan edukasi lingkungan sejak dini.

Saat terjun ke masyarakat, mereka mengajak kelompok ibu-ibu memanfaatkan minyak jelantah hasil memasak sebagai lilin aromaterapi.

Baca juga: Data Pemkab, Jumlah Orang Miskin Ekstrem di Kabupaten Tegal Berkurang

Mereka juga mengenalkan masakan alternatif berupa kangkung crispy dari hidroponik, mengajak menanam tanaman obat keluarga (Toga) untuk jamu sehat, gabes pot lucu, dan membuat tas batik jumputan.

"Lilin aromaterapi dari minyak jelantah ini idenya berawal dari keluhan ibu-ibu saat observasi di komunitas."

"Banyak penumpukan minyak jelantah sedangkan jika dibuang di wastafel menyumbat dan di selokan akan membuat kotor," katanya. 

Dosen pengampu proyek, Prof Sitti Hartinah mengatakan, produk yang dibuat mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang I 2023 ini merupakan implementasi atas teori yang didapatkan di kampus. 

Ada kompetensi sosial, kompetensi manajerial, dan kompetensi leadership. 

Ia menilai, produk-produk yang dibuat ini memperlihatkan bahwa mereka mampu berkreasi, mengembangkan inovasi, menemukan satu kasus, dan ada output serta outcome-nya. 

Paling nyata adalah peningkatan ekonomi kreatif bagi ibu rumah tangga. 

"Yang saya bimbing itu ternyata memanfaatkan lahan-lahan kosong dan memberi ide menanam berbagai obat dan kangkung untuk dibuat kripik."

"Yang menarik lagi, minyak jelantah diolah menjadi lilin aromaterapi dan sudah mendapatkan pesanan pembelian," ujarnya. 

Direktur Program Profesi UPS Tegal, Dr Beni Habibi mengatakan, produk yang dipamerkan saat ini adalah keluaran dari mata kuliah Proyek Kepemimpinan (PK).

Halaman
12
Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved