Berita Jateng

Siap-siap Harga Turun, Lima Daerah Penghasil Bawang Merah Ini Mulai Panen

Musim panen ini menurutnya, akan disusul beberapa daerah lain hingga puncak panen raya sekira bulan Agustus-September mendatang.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Pekerja sedang membersihkan bawang merah yang baru saja di panen di salah satu gudang di Kabupaten Brebes, Rabu (18/10/2023). (ilustrasi) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Sejumlah daerah penghasil komoditas bawang merah mulai memasuki musim panen. Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Alex Chandra menyebutkan, beberapa daerah memasuki musim panen itu antara lain Brebes, Kendal, Nganjuk, Cirebon, dan Bojonegoro.


Musim panen ini menurutnya, akan disusul beberapa daerah lain hingga puncak panen raya sekira bulan Agustus-September mendatang.


"Panen di berbagai daerah sudah mulai merata. Hanya ada beberapa yang belum panen seperti Demak dan seterusnya. Itu kemungkinan nanti panennya sekitar bulan 6.


Perkiraan masa panen ini akan berlanjut terus sampai puncaknya panen raya yaitu Agustus/September," kata Alex Chandra, saat dihubungi Tribun Jateng, Minggu (19/5/2024).


Alex melanjutkan, di seluruh Indonesia ada sekitar 200.000 hektar lahan yang akan panen bawang merah pada Juni-Oktober mendatang.

Baca juga: Kemenag Angkat Suara Soal Narasi 2 Orang Kafir Jadi Petugas Haji, Ternyata Tugasnya Ini


Menurutnya, musim panen ini tentunya akan berpengaruh terhadap penurunan harga komoditas tersebut di mana sebelumnya telah mengalami lonjakan cukup drastis.


Lonjakan harga bawang merah setidaknya telah terjadi sejak momen lebaran 2024 lalu yang mencapai kisaran Rp 70.000/Kg di pasaran.


Bahkan, bawang merah menjadi komoditas utama penyumbang inflasi bulanan pada April 2024.


Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat, tingkat inflasi Jawa Tengah secara bulanan (month to month/m-to-m) pada April 2024 sebesar 0,20 persen.


Bawang merah menjadi komoditas penyumbang inflasi tertinggi dengan andil sebesar 0,20 persen; baru disusul emas perhiasan sebesar 0,07 persen; angkutan antarkota dengan andil 0,04 persen; bawang putih sebesar 0,03 persen; dan minyak goreng dengan andil sebesar 0,02 persen.


"Insyaallah (harga bawang merah) berangsur turun."


Harga sekarang juga sudah mulai normal. Di petani Brebes, hari ini paling mahal Rp 38.000/Kg. Di Pasar Sengon Brebes malah rata-rata Rp 32.000/Kg.


Kalau harga ecer, di pasaran sekarang sekitar Rp 45.000/Kg," sebutnya.


Alex melanjutkan untuk mengantisipasi anjloknya harga bawang merah di tengah musim panen, ia berharap dorongan pemerintah untuk menstabilkan harga.


Selain itu melakukan penyerapan produksi untuk memperkuat stok bawang merah agar harga bisa tetap stabil.


"Harapan kami pemerintah menyerap beli saat panen raya, untuk antisipasi saat mahal seperti ini.

Baca juga: Jemaah Umrah WNI Diminta Tinggalkan Arab Saudi Sebelum 6 Juni 2024, Ini Konsekuensi Jika Melanggar


Kalau dari petani sendiri, sekarang masih panen-jual panen-jual, karena harganya masih bagus di atas Rp 20.000/Kg. Petani simpan namun tidak terlalu banyak," imbuhnya.


Terkait harga bawang merah di pasaran, pedagang menyebutkan telah berangsur turun lebih dari seminggu ini.


Solekah, pedagang di Pasar Johar menyebutkan, harga bawang merah terendah di kisaran Rp 30.000-Rp 35.000/Kg. Sedangkan tertinggi Rp50.000/Kg untuk bawang merah super.


Begitu pula diakui Desi, pedagang di Pasar Karangayu Semarang. Sejak kenaikan momen lebaran lalu hingga saat ini, ia menyebutkan harga bawang merah telah mengalami penurunan sekitar Rp 20.000 untk setiap kilogramnya.


"Awalnya pas naik itu sampai Rp 70.000/Kg. Lalu turun sedikit-sedikit, sampai sekarang jadi Rp50.000/Kg yang super," jelasnya. (idy)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved