Berita Jateng
Jarang yang Tahu, Industri Linen Rami Penghasil Kain Berkualitas Tinggi Ada di Wonosobo
Kemenkop UKM meninjau secara langsung proses pembuatan bahan linen rami asal Wonosobo
Penulis: Imah Masitoh | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, WONOSOBO - Menteri Koperasi Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia (Menkop UKM RI), Teten Masduki berkunjung ke Kabupaten Wonosobo, Sabtu (30/03/2024).
Kunjungannya di Wonosobo dengan mendatangi CV Ramindo Berkah Persada Sejahtera, Desa Simbang, Kecamatan Kalikajar.
Kedatangan disambut Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar didampingi Sekretaris Daerah Wonosobo One Andang Wardoyo, beserta jajaran perangkat Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Wonosobo.
Pada kesempatan tersebut Kemenkop UKM meninjau secara langsung proses pembuatan bahan linen rami asal Wonosobo yang ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta Convention Center pada gelaran Inacraft.
Baca juga: Cair! 2.604 Pegawai Honorer Pemkab Kebumen Segera Terima THR
Tertarik akan proses dan pengerjaannya, bahan serat rami merupakan salah satu jenis kain yang telah dikenal luas di seluruh dunia.
Oleh karenanya ini menjadi dorongan atas kunjungan kerja Menteri Koperasi UKM Teten Masduki ke sebuah potensi home industry dari serat alami yang harus dikembangkan dan dapat menjadi sumber kekuatan ekonomi baru.
Hal ini dikarenakan belum semua potensi serat alam yang dimiliki Indonesia dapat dimanfaatkan dan menghasilkan berbagai produk inovasi untuk memenuhi kebutuhan dalam masyarakat.
“Dari Wonosobo ini ada potensi serat alami, sepertinya walaupun ini dihasilkan dengan peralatan sederhana tapi proses yang sudah dilakukan sejauh ini adalah proses industri yang secara ekonomi mampu bersaing dan bisa menghasilkan benang sekelas industri," ungkap Teten.
Menurutnya, proses pengembangan serat rami menjadi sebuah hasil benang atau kain jadi melibatkan proses panjang yang meliputi pemisahan serat hingga pemintalan.
Pemanfaatan kembali limbah yang dihasilkan dari proses tersebut juga dapat diolah kembali menjadi sebuah produk yang mendukung diversifikasi usaha serat rami.
Baca juga: Duka Petani Menjelang Lebaran, Ribuan Hektar Sawah di Jepara Puso karena Banjir
“Limbah daun yang terpisah dari dahannya bisa digunakan sebagai pakan ternak, limbah kayunya bisa menjadi pupuk. Secara sirkulasi ekonomi, semua bahan baku dapat di recycle dan menjadi turunan produk lain yang dapat dirasakan kebermanfaatannya," terangnya.
Setelah kunjungan ini, nantinya akan diberikan dukungan pengembangan usaha melalui Hibah Rumah Produksi dari pemerintah sekaligus memberikan arahan untuk dibentuk sebuah koperasi agar ke depan mampu mengikat investasi jangka panjang.
Dalam pengembangannya hasil industri ini bisa menjadi mode fashion yang memiliki kekhasan tersendiri sebagai kearifan lokal dan ini bisa menjadi substitusi impor dari bahan baku, misal seperti batik, dan lainnya yang menjadi produk buatan dalam negeri.
“High end product, produk yang berbasis keunggulan domestik dan custom size, harus bisa menghidupkan ekonomi lokal yang ke depan akan mampu kolaborasi bersama fashion desainer untuk menjadi sebuah output turunan dari serat rami," imbuhnya.
Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar, menyampaikan apresiasi atas kunjungan kerja Menteri Koperasi dan UKM.
“Ini suatu keberkahan yang luar biasa, belum terlambat bagi usaha dan upaya kami semua dalam mengembangkan potensi lokal yang ada," ujarnya.
Menurut Wabup Albar, dalam salah satu point RPJPD 2025 Kabupaten Wonosobo memang memfokuskan program pada pembangunan infrastruktur pariwisata dan pertanian maka jika ke depan akan terealisasi pembangunan industri tekstil ini, pemerintah memastikan bahan bakunya akan siap.
“Sejak tahun 1999 memang sudah ada pengembangan ini, namun kondisinya masih terseok-seok dari segi ekonomi, maka dengan kehadiran dari kunjungan kerja dari Kementerian koperasi UKM ini dapat memberi dampak positif dan membangun semangat dari masyarakat untuk terlibat dan mendukung program pengembangan secara langsung," harapnya.
Baca juga: Terekam Detik-detik Pencuri Bobol Kotak Amal di Musala Al Hikmah Blora Pagi Hari
Selanjutnya, Akhmad Wibowo selaku Chief Executive Officer (CEO) kehadiran dari kunjungan menteri ini merupakan sebuah berkah dan apresiasi bagi pihaknya, menjadi momentum semangat dalam berproduksi.
“Ini menjadi langkah produktif dan edukatif bagi kami dan harapannya dari kunjungan ini akan melahirkan sesuatu demi kemajuan potensi lokal daerah, dan ke depan jika apa yang kami harapkan segera dituntaskan. Langkah kami yang lain adalah mengintegrasikannya dengan pariwisata, agar bagaimana masyarakat tau, dari tanaman bisa menjadi sebuah produk pakaian," tuturnya. (ima)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.