Berita Jateng
Cerita Pengusaha Kuliner Panen Cuan Saat Lebaran, Produsen Jenang Kudus Produksi 3-6 Ton Sehari
Pengusaha pun telah bersiap jauh-jauh hari untuk menyambut lonjakan permintaan itu, dengan meningkatkan kapasitas produksi.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: khoirul muzaki
TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Jelang Lebaran 2024 ini menjadi masa panen bagi sebagian sektor usaha makanan minuman di Jawa Tengah. Baik skala kecil maupun besar, pengusaha merasakan lonjakan permintaan.
Pengusaha pun telah bersiap jauh-jauh hari untuk menyambut lonjakan permintaan itu, dengan meningkatkan kapasitas produksi.
Jenang Kudus Mubarok, misalnya. Humas dan bagian promosi Tri Hartanto mengatakan, mudik menjadi masa panen bagi usaha oleh-oleh tersebut karena jenang identik dengan oleh-oleh. Ia menyebutkan, di momen jelang lebaran ini pihaknya telah meningkatkan kapasitas produksi hingga tiga kali lipat dibandingkan hari reguler.
"(Persiapan mudik) Memang, secara kapasitas bisa naik sampai tiga kali lipat dari biasanya. Kalau hari biasa 1-2 ton per hari, pas mau Lebaran bisa 3-6 ton per hari," kata Tri Hartanto saat dihubungi, Sabtu (30/3/2024).
Tri menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan stok tambahan untuk pemenuhan produk itu sejak 10 hari sebelum ramadan.
Baca juga: Trauma Warga Kudus Mati Lampu saat Malam Takbiran Idul Fitri, Ini Tuntutannya ke PLN
Ia optimistis peningkatan permintaan di momen mudik tahun ini pun sesuai harapan, didukung waktu cuti bersama Hari Raya Idulfitri yang panjang dan arus transportasi jalur Pantura yang kembali lancar usai diterpa banjir pada pertengahan Maret lalu.
"Syukurnya seradang banjir sudah surut, akses sudah kembali normal. Kami optimis lagi. Kami optimis arus mudik banyak membawa berkah," ungkapnya.
Menurut Tri, baik produk maupun persiapan mudik tahun ini sama dengan tahun sebelumnya. Hanya, kata dia, ada penyesuaian harga produk di tengah kenaikan harga bahan baku seperti beras ketan, tepung, gula, dan kelapa. Ia menyebut, kenaikan itu berada di kisaran 5 - 10 persen.
"Misal produk (rasa) moca per pack itu isi 40 pcs, harga sebelumnya Rp 45.000 sekarang jadi Rp 48.000," sebutnya.
Lain halnya jenang, oleh-oleh khas daerah lain yaitu telur asin di Brebes kekurangan stok jelang lebaran ini. Pemilik telur asin HTM Jaya Dinah (56) mengatakan, stok berkurang dipengaruhi musim penghujan.
"Kemarin musim penghujan banyak kandang yang kebanjiran, jadi produksi menurun, sampai Jawa Timur juga kurang, cari telur ke Brebes. Jadi pasokan untuk kami sendiri juga kurang," sebutnya.
Menurut dia, momen jelang lebaran tahun ini ia hanya menyiapkan stok 25.000 butir per hari.
"Stok sekarang 25.000. Tahun lalu saya menyiapkan 50.000 butir, ini paling nanti maksimal 30.000-an, tidak sampai 40.000-an," sebutnya.
Baca juga: Suka dengan Sajian Sayap Ayam? Coba Santap Urban Wings Club Kopidia Purwokerto
Dinah menyebutkan harga telur asin sendiri saat ini Rp 6.000 per butir. Menurutnya, harga itu itu naik karena harga bahan baku yang melonjak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.