Berita Kudus
Sepekan Banjir di Payaman Kudus Belum Surut, 141 Warga Masih Bertahan di Pengungsian
Sebanyak 141 warga Dukuh Karanganyar, Desa Payaman, Mejobo, Kudus, masih bertahan di pengungsian lantaran banjir belum surut.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS.COM, KUDUS – Sebanyak 141 warga Dukuh Karanganyar, Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, masih bertahan di posko pengungsian di Balai Desa Payaman, Sabtu (23/3/2024).
Sudah sepekan mereka tinggal di pengungsian dan belum memungkinkan kembali ke rumah karena banjir Kudus masih terendam permukiman.
Kepala Desa Payaman Nurhadi mengatakan, warga mulai mengungsi Sabtu (16/3/2024) pekan lalu lantaran ketinggian air mencapai 80 sentimeter.
Sepekan berlalu, banjir Kudus mulai surut namun belum memungkinkan warga kembali ke rumah.
"Karena rumahnya masih terendam banjir. Ketinggian saat ini sekitar 60 sentimeter," kata Nurhadi di pengungsian, Sabtu.
Sementara, upaya penyedotan untuk mengurangi genangan di Dukuh Karanganyar, kata Nurhadi, tidak memungkinkan karena sungai di sekeliling Dukuh Karanganyar semuanya penuh.
Baca juga: 43 Sekolah di 5 Kecamatan Kudus Terendam Banjir, Kegiatan Belajar di Kelas Tak Bisa Dilakukan
Menurutnya, yang paling memungkinkan dalam mengatasi banjir di Kecamatan Mejobo adalah normalisasi sungai.
"Kalau perkiraan banjir akan benar-benar surut, kemungkinan antara 4 sampai 5 hari lagi,” kata Nurhadi.
Sementara, untuk keperluan pengungsi, sampai saat ini, kebutuhan pangan masih tercukupi sampai tiga hari ke depan.
Kebutuhan logistik selain datang dari pemerintah juga datang dari pihak lain, di antaranya dari Berlian Jaya yang menyalurkan bantuan berupa bahan pokok dan obat-obatan ke posko pengungsian di Desa Payaman.
Bantuan tersebut diserahkan langsung perwakilan dari Berlian Jaya, Bellinda Putri Sabrina Birton.
Baca juga: Gerindra Kudus Pede Usung Kader Sendiri Maju Pilkada 2024, Ini Nama-namanya
Bantuan dari swasta yang bergerak di bidang otobus tersebut diharapkan bisa membantu para pengungsi.
"Semoga, tidak ada bencana selanjutnya. Ini bencana banjir yang terakhir," harap Bellinda.
Sebelumnya, Dinas Arpusda Kudus juga turut menyerahkan bantuan berupa sembako dan mainan anak-anak.
Kepala Dinas Arpusda Sam’ani Intakoris mengatakan, bantuan tersebut diharapkan bermanfaat.
"Mereka sudah ingin pulang tapi belum memungkinkan. Semoga, di sini, para pengungsi terjaga kesehatannya," kata Sam’ani. (*)
Baca juga: Gerakan Tolak Eksploitasi Kebun Teh Kemuning Karanganyar Terus Bergulir, Warga Siap Gelar Demo Besar
Baca juga: Resmi Lengser, Dedy Yon Boyongan Pulang Kampung. Ini Rencananya setelah Tak Jadi Wali Kota Tegal
Niat Jual Gudang, Pengusaha Kudus Malah Tertipu Rp2 Miliar |
![]() |
---|
Dampak Polemik Royalti, PO Haryanto Tak Lagi Putar Musik di Bus. Kru Bandel Tanggung Tagihan LMKN |
![]() |
---|
Pasar Kliwon Kudus Sepi Pembeli, Pedagang Ekspresikan Keprihatinan dengan Pawai di HUT Ke 80 RI |
![]() |
---|
Direktur Perusda Percetakan Kudus Dicopot. Proyek yang Masuk Digarap di Luar |
![]() |
---|
Beda dari Pati, Kudus Hapus Denda Tunggakan PBB. Beri Diskon 15 Persen Restribusi Pasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.