Berita Jateng

Menumpang Kapal Pesiar Berlabuh di Tanjung Mas, Bule-bule Belajar Islam di Masjid Agung Jawa Tengah

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) setiap bulannya hampir selalu dikunjungi turis asing mancanegara. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: khoirul muzaki
Iwan Arifianto/Tribun Jateng
Para turis asing tampak antusias saat berkunjung ke MAJT, Kota Semarang, Sabtu (16/3/2024) siang. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG -Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) setiap bulannya hampir selalu dikunjungi turis asing mancanegara. 

Para turis tersebut merupakan penumpang kapal pesiar yang singgah di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang. 


Antusias para bule saat berkunjung ke MAJT tampak pada Sabtu (16/3/2024) siang. 

Ratusan turis asing mendatangi MAJT di tengah terik panas matahari. 

Mereka tampak menikmati suasana MAJT terutama dari segi histori dan arsitekturnya. 

Para turis juga serius menyimak penjelasan guide  tentang MAJT, islam dan Kota Semarang. 

Baca juga: 3.134 Warga di Desa Dorang Jepara Kebanjiran, Mulai Terserang Gatal-gatal

"Iya, kunjungan turis asing di MAJT berasal dari kapal pesiar di Tanjung Emas Semarang. Setiap tahunnya ada 20-30 kapal pesiar singgah di pelabuhan tersebut jadi hampir tiap Minggu atau bulan pasti ada kunjungan para turis," jelas Humas MAJT Benny Arief Hidayat.

Ia menjelaskan, para turis ketika mengunjungi MAJT bisa mengeksplore seluruh sudut masjid. 

Tak ada aturan khusus ketika bule menyambangi masjid yang jadi ikon di Jateng ini. 

"Yang penting tertutup menjaga aurat, tapi tidak seketat seperti muslim," paparnya. 

Menurutnya, para bule tertarik ke MAJT untuk melihat Keindahan arsitektur masjid  dan akulturasi budaya.

Baca juga: Ular Sanca 3 Meter Makan Ternak Warga Kamulyan Cilacap

Tak hanya itu, para turis juga bisa belajar tentang islam, toleransi dan harmonisasi.

"Semarang tepat sekali untuk belajar hal tersebut karena di Semarang hampir tidak ada gejolak sosial terkait agama," jelasnya.

Ia menambahkan, angka kunjungan MAJT perhari rata-rata 2 ribu orang. 
Untuk angka pertahun sekira 672.000 orang. 

"Kunjungan paling ramai terjadi di Desember dan Januari. Kalau kalender islam yaitu di bulan Rajab dan syaban," tandasnya. (iwn)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved