Berita Nasional
Pesan Menag Yaqut Terkait Hari Suci Nyepi dan Ramadan Beriringan: Momen Introspeksi dan Menghormati
Pelaksanaan Hari Suci Nyepi dan Ramadan yang beriringan diharapkan dapat meningkatkan rasa toleransi umat Hindu dan Islam.
TRIBUNBANYUMAS.COM, JAKARTA - Pelaksanaan Hari Suci Nyepi dan Ramadan yang beriringan diharapkan dapat meningkatkan rasa toleransi umat Hindu dan Islam.
Terutama, terkait pelaksanaan Tawur Agung Kesangan dan Pawai Ogoh-ogoh menyambut Nyepi serta Tarhib Ramadan dan Qiyamul-Lail menyambut Ramadan.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan diperkirakan berlangsung pada momen yang beriringan.
Terkait hal ini, Yaqut meminta Kanwil Kemenag Provinsi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda dapat mengatur agar kegiatan keduanya bisa tetap berjalan dengan semangat toleransi.
"Saya mengapresiasi langkah Kanwil, FKUB, dan Forkopimda yang telah mengatur pelaksanaan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan sehingga keduanya tetap bisa berjalan dengan baik dan tertib dengan semangat toleran," kata Yaqut dalam keterangannya, Minggu (10/3/2024).
Baca juga: Sidang Isbat Kemenag Tetapkan 1 Ramadan 1445 Jatuh Pada 12 Maret 2024, Tarawih Mulai Senin Malam
Yaqut juga berharap, Nyepi dan Ramadan dapat menjadi momen bagi umat Hindu dan Islam melakukan introspeksi.
"Selamat merayakan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946 bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Semoga, umat Hindu dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan," ujar Yaqut.
"Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan 1445 H bagi umat Islam. Semoga, keistimewaan Ramadan dapat meningkatkan kualitas ketakwaan," sambungnya.
Seperti diketahui, dalam Nyepi, umat Hindu melakukan catur brata Penyepian, yaitu amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak menikmati hiburan/bersenang-senang).
Sementara, umat Islam menjalani ibadah puasa selama Ramadan.
"Catur Brata Penyepian, waktu tepat untuk umat Hindu melakukan kontemplasi. Puasa Ramadan, juga sangat baik untuk muhasabah bagi umat Islam. Jadi, keduanya adalah momentum introspeksi," jelas Yaqut.
Baca juga: Umat Hindu Gelar Tawur Agung di Pelataran Candi Cetho Karanganyar, Bersiap Melaksanakan Nyepi
Dalam semangat instrospeksi, kata Yaqut, sikap saling menghormati sangat penting karena adanya perbedaan ekspresi keberagamaan.
Pasalnya, Hari Suci Nyepi meniscayakan keheningan, sementara Ramadan sarat dengan ekspresi syiar (keramaian).
Untuk itu, Yaqut meminta semua pihak saling menghormati perayaan ibadah masing-masing.
"Mari, saling menghormati dalam menjalani ritual ibadah dan tradisi keagamaan masing-masing," katanya. (Kompas.com/Adhyasta Dirgantara)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Awal Ramadhan dan Nyepi 2024 Berdekatan, Menag Yaqut: Mari Saling Hormati, Momentum Introspeksi".
Baca juga: Pusing Cari Lokasi Derby Jateng, Panpel PSIS Serahkan ke PT LIB jika Tak Dapat Tempat Pertandingan
Baca juga: Puluhan Warga di Gentan Sukoharjo Dilarikan ke Rumah Sakit, Diduga Keracunan Makanan Seusai Syukuran
Daftar Hari Libur Tanggal Merah September 2025, Ada Long Week End |
![]() |
---|
Disutradarai Eks Gitaris Naff, Film Menjahit Harapan Angkat Kisah Pilu Korban Tragedi Mei 1998 |
![]() |
---|
Bukan Rp 3 Juta per Hari, Penghasilan Anggota DPR Tembus Rp 230 Juta per Bulan |
![]() |
---|
Jejak Karir Kacab Bank BUMN yang Tewas Diculik di Jakarta, Alumni Unsoed dan Mantan Penyiar Radio |
![]() |
---|
Semua Warga Harusnya Jadi Anggota Jika Dana Desa Jadi Penjamin Utang Kopdes Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.