Berita Kebumen
Setelah Penantian 27 Tahun, Kebumen Akhirnya Raih Penghargaan Adipura, Ternyata Ini Sebabnya
Usai penantian selama 27 tahun, akhirnya Kabupaten Kebumen meraih penghargaan Adipura di era Bupati Kebumen Arif Sugiyanto.
Kepala Bidang Penataan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Persampahan (PPKLHPP) DLHKP Kabupaten Kebumen, Endah Dwi Y turut menambahkan, yang paling tinggi dalam penilaian ini adalah pengelolaan sampah di TPA.
"Untuk pengelolaan TPA ini skor nilainya 11, kedua ada di Bank Sampah Induk dan Pasar nilai skornya 7. Kemudian ada sekolah, rumah sakit, dan perumahan, dan lain-lainnya ada kantor dinas, taman kota, hutan kota, tempat wisata, itu nilainya sama 5," ucapnya.
Baca juga: Bawaslu Banyumas Kawal Rekapitulasi Perolehan Suara Tingkat Provinsi
Menurutnya, pengelolaan sampah di TPA sudah cukup baik. Hal ini ditandai dengan adanya pemanfaatan sampah menjadi biogas atau gas metana yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar TPA Kaligending, Karangsambung. Tidak hanya itu, juga harus ada pengurugan sampah dengan tanah.
Menurutnya, yang terpenting dari penilaian Adipura, kata Endah, adalah komitmen dan kesadaran dari masyarakat. Tanpa adanya komitmen dan kesadaran dari masyarakat untuk mau menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, maka predikat Adipura akan sulit terwujud.
Adipura sendiri merupakan sebuah penghargaan bagi kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan. Adipura diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Program Adipura bertujuan untuk mendorong kepemimpinan dan komitmen pemerintah kabupaten/kota serta membangun partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat untuk berperan menselaraskan pertumbuhan ekonomi hijau, fungsi sosial, dan fungsi ekologis dalam proses pembangunan dengan menerapkan prinsip tata kepemerintahan yang baik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.