Berita Jepara

4 Ton Beras Ludes dalam 2 Jam, Warga Jepara Antusias Beli Beras Murah SPHP

Empat ton beras program SPHP ludes dalam waktu dua jam saat digelontorkan di Pasar Jepara 2, Selasa (5/3/2024) pagi.

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/TITO ISNA UTAMA
Warga Jepara antre untuk mendapatkan beras progra Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan Perum Bulog bersama Kodim 0719/Jepara Jepara dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara di Pasar Jepara 2, Selasa (5/2/2024). 

TRIBUNBANYUMAS.COM, JEPARA - Empat ton beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ludes dalam waktu dua jam saat digelontorkan di Pasar Jepara 2, Selasa (5/3/2024) pagi.

Warga pun rela antre untuk mendapatkan beras harga murah tersebut, meski setiap orang dibatasi dua sak atau 10 kg.

Beras SPHP itu digelontorkan Perum Bulog bersama Kodim 0719/Jepara dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Jepara.

Mereka menyediakan 800 sak beras yang masing-masing berisi 5 kg.

Karti, warga Jepara, mengaku antre sejak pagi untuk mendapat beras seharga Rp10.600 per kilogram itu.

"Tadi, nunggu dari jam 07.00 WIB. Hanya beli dua saja, mau beli lima tidak boleh," kata Karti.

Baca juga: Pemkab Jepara Keluarkan Status Tanggap Darurat DBD, Ketua DPRD Minta Ada Langkah Cepat hingga Desa

Ia merasa terbantu dengan penyaluran beras SPHP ini lantaran harga beras di pasar masih tinggi.

"Alhamdulillah, terbantu. Harga beras saat ini mahal, sekarang Rp16 ribu/kg," ungkapnya.

Hal serupa disampaikan Iin, warga lain Jepara.

"Di pasaran, harga beras masih Rp17 ribu. Ini terbantu dapat dua sak beras," ujarnya.

Eni Sri Murtini juga senang bisa membeli beras SPHP.

"Harganya lebih murah dan ekonomis untuk rakyat kecil," ucap Eni.

Baca juga: Gas Elpiji Tabung 3 Kg Langka di Jepara, Warga: Sudah Muter-muter se-Kota, Kosong Semua

Sementara, pedagang beras di Pasar Jepara 2, Sunarto menjelaskan, harga beras mulai turun.

"Alhamdulillah, harga beras medium sudah turun Rp1000, sekarang Rp16 ribu per kilogramnya. Premium masih Rp17 ribu per kilogram," ungkap Sunarto.

Ia pun tak keberatan Bulog menggelontor beras langsung kepada warga.

"Meskipun ada beras Bulog, pembeli tetap masih ada, tidak terpengaruh," ujarnya. (*)

Baca juga: Suami Istri di Salatiga Diamankan Polisi Terkait Narkoba, Simpan Sabu dan Ekstasi di Wadah Kacamata

Baca juga: Dua Rumah Hilang dan Puluhan Warga Mengungsi Dampak Longsor di Jenawi Karanganyar

Sumber: Tribun Banyumas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved