Berita Banjarnegara

Uji Nyali! Menegangkan Pengendara Melintas di Area Longsor Desa Majatengah Banjarnegara

Jalan aspal sepanjang sekitar 150 meter lenyap terbawa longsor. Nyaris tidak tampak lagi bekas jalan karena material aspal sudah lenyap

Penulis: khoirul muzaki | Editor: khoirul muzaki
Khoirul Muzakki/Tribunbanyumas.com
Warga melintas jalan yang rusak karena longsor di Desa Majatengah, Banjarnegara, Selasa (30/1/2024) 

TRIBUNBANYUMAS.COM, BANJARNEGARA- Curah hujan tinggi memicu pergerakan tanah di Desa Majatengah Kecamatan Banjarmangu, Banjarnegara. 

Dampak pergerakan tanah di desa itu pun semakin parah. 


Salah satu titik longsor terparah berada di Dusun Candi, tepatnya di jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Majatengah dengan Desa Pagerpelah Kecamatan Karangkobar. 


Jalan aspal sepanjang sekitar 150 meter lenyap terbawa longsor. Nyaris tidak tampak lagi bekas jalan karena material aspal sudah lenyap terbawa longsor. 

 

Yang tersisa hanya jalan selebar sekitar 1 sampai 1,5 meter yang dibangun warga dengan tatanan batu dan sisa material jalan. 

Baca juga: Hamengkubuwana II Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Punya Jejak di Wonosobo


Sehingga bisa dilalui sepeda motor dan pejalan kaki.  Saluran di sisi jalan yang terbuat dari beton juga ikut hancur. 


"Pas hujannya itu tidak longsor. Tapi setelah hujan beberapa hari, itu baru longsor," kata Karnaeni relawan Destana Desa Majatengah, Rabu (31/1/2024) 


Tidak semua pengendara berani melintas di medan yang ekstrem itu. Namun sejumlah pengendara nekat melintasinya karena tak ada akses jalan lain yang layak. 


Kondisi medan yang ekstrem membuat pengendara harus ekstra hati-hati. Hanya berjarak beberapa cm dari mereka melintas, tampak jurang atau amblesan tanah sedalam puluhan meter.  


Ditambah kondisi tanah yang masih labil sehingga terancam longsor. 

 


Karnaeni mengatakan, pemerintah sudah turun tangan untuk menangani dampak longsor jalan tersebut. 


Longsor sudah berlangsung sejak lama dan merusak jalan. Jalan itu pun sudah tiga kali diperbaiki agar bisa dilalui warga. 


Namun selesai diperbaiki, usai dilanda curah hujan tinggi, longsor kembali terjadi hingga jalan rusak lagi. 

Baca juga: Hadiri AICIS di UIN Semarang, Akademisi dari Berbagai Negara Respon Peran Agama Hadapi Krisis Global

"Terakhir diperbaiki sekitar dua minggu lalu, setelah diperbaiki longsor lagi malah semakin parah, " katanya


Sudah ada titik terang bahwa jalan akan kembali diperbaiki. Hanya, menurut dia, pembangunan jalan secara permanen kemungkinan akan dilakukan saat pergerakan tanah sudah berhenti atau di musim kemarau. 


Ini agar hasil pembangunan lebih maksimal. 


Akses jalan yang nyaris putus ini membuat warga Desa Majatengah dan sekitarnya kian menderita.  Sebab jalan itu akses utama yang menghubungkan warga antar desa dan kecamatan. 


Jalan itu juga akses ekonomi, khususnya untuk lalu lintas angkutan hasil bumi semisal salak. 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved