Berita Semarang

Dibanjiri Permintaan Menebang dan Pangkas Ranting Pohon, Disperkim Kota Semarang Kewalahan

Disperkim Kota Semarang kewalahan memenuhi permintaan warga untuk menebang dan memangkas ranting pohon saat musim hujan.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rika irawati
TRIBUNBANYUMAS/EKA YULIANTI FAJLIN
Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu mengecek kawasan Kampung Kali, beberapa waktu lalu. Dirinya melihat beberapa pohon merusak struktur trotoar. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, SEMARANG - Warga Kota Semarang ramai-ramai meminta Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) menebang pohon dan ranting yang membahayakan saat musim hujan.

Permintaan yang membeludak ini membuat mobil skylift milik Disperkim Kota Semarang tidak berhenti bekerja, setiap harinya.

Kepala Disperkim Kota Semarang Yudi Wibowo mengatakan, antrean permintaan penebangan pohon sangat banyak.

Pihaknya harus memprioritaskan penebangan pohon berdasarkan kepentingan mendesak.

"Mana yang lebih urgen, kami eksekusi dulu. Pohon di kampung, jalan permukiman, kami antrekan secara normatif. Tapi, di jalan-jalan besar, yang butuh segera, kami eksekusi lebih cepat," ungkap Yudi, Senin (29/1/2024).

Dia menyebut, Disperkim memiliki lima unit mobil skylife untuk penebangan pohon.

Baca juga: Batal Dinikahi, Perempuan Semarang Teror Keluarga Mantan Tunangan di Kendal Pakai Order Fiktif

Diakuinya, jumlah itu masih kurang dibanding jumlah pohon di Semarang yang mencapai ribuan.

Saat ini, lima mobil tersebut tidak berhenti beroperasi.

Bahkan, pihaknya mengambil mobil operasional penerangan jalan umum (PJU) untuk membantu perempelan atau pemangkasan ranting pohon, saat siang hari.

"Sehari gak leren (istirahat, Red) lima mobil itu. Permintaan warga banyak, memang jatahnya pohon yang kami rempel banyak," katanya.

Jika memungkinkan, dia berharap ada mobil pemangkas pohon di setiap kecamatan.

Sehingga, memudahkan pemangkasan, terumata menjelang musim penghujan.

Terakhir, Disperkim melakukan pengadaan satu unit mobil skylift pada 2023 lalu dengan anggaran Rp1,2 miliar.

Sedangkan, pada 2024 ini, tidak ada pengadaan mobil skylift.

"Kami ingin, setiap kecamatan (punya) satu (mobil skylift). Jadi lebih enak terbagi."

"Jumlah pohon di kota tidak sama dengan Gunungpati, itu jauh. Gunungpati, Mijen, lebih banyak. Kalau diambilkan (armada) dari sini (balai kota), perjalanan satu jam. Pulang satu jam. Jadi, habis dua jam di jalan," ujarnya.

Baca juga: Disapu Angin Kencang saat Hujan Deras, Warung dan Pepohonan di Jalan Rowosari Semarang Tumbang

Yudi berencana mengajukan izin pergeseran anggaran untuk pembelian skylift karena dinilai sangat penting.

Sementara, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu meniliai, lima unit mobil skylift yang dimiliki terbilang cukup untuk melakukan pemangkasan pohon.

Pemangkasan bisa dilakukan dengan pembagian waktu, siang, sore, dan malam.

"Perkim harus menyisir. Skylift lima, sudah cukup," ujarnya.

Ita, sapaannya, meminta pemangkasan pohon yang berpotensi tumbang saat musim hujan menjadi prioritas.

Pemotongan pohon sebisa mungkin tidak di batang utamanya namun di dahan yang berpotensi tumbang.

"Potong pohon jangan pokoknya, tapi yang nglawir-nglawir. Kami takutkan hujan deras, angin kencang, rawan patah."

"Umpamanya ada yang keropos, difoto, dipotong. Ada dokimentasinya. Diganti yang baru," paparnya.

Penggantian pohon, lanjut Ita, juga harus dilakukan atas sejumlah pertimbangan, di antaranya, dipilih pohon yang tidak merusak trotoar. (*)

Baca juga: Terjemahan Alquran Kini Tersedia dalam Bahasa Banyumasan, Bisa Diunduh di Ponsel Android dan iOS

Baca juga: Terhenti di Babak 16 Besar Piala Asia 2023, Peringkat Indonesia di FIFA Naik ke Posisi 142

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved