Berita Banjarnegara

Stasiun Kereta Api SDS Peninggalan Belanda di Banjarnegara Diusulkan Jadi Cagar Budaya, Masih Gagah

Keunikan jalur ini hampir seluruhnya melintasi lembah sungai Serayu sebagaimana nama perusahaan kereta api ini.

Editor: khoirul muzaki
Istimewa
Bekas stasiun Banjarnegara di era kolonial masih sampai sekarang 

TRIBUNBANYUMAS.COM, Bangunan Penanda Kota Banjarnegara Penting Dilestarikan
Bangunan penanda kota (lanskap) Banjarnegara yang memiliki nilai cagar budaya dan ciri khas kota harus segera dilindungi.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Banjarnegara Tursiman, kbeberapa waktu lalu. 


"Mohon bangunan yang mencirikan kota dan banyak dikenal warga Banjarnegara untuk dilindungi sebagai cagar budaya," pinta Tursiman kepada Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara Heni Purwono.


TACB Banjarnegara sendiri yang terdiri dari 5 orang bersertifikat Ahli Cagar Budaya kemarin menyelenggarakan rapat perdana awal tahun, merencanakan objek diduga cagar budaya yang akan segera dikaji di tahun ini.

Baca juga: Anies Baswedan Kampanye Terbuka di Cilacap, Singgung Masalah Ini Hingga Gaungkan Perubahan


"Kita akan segera koordinasi dengan PTKAI Daop V untuk kajian stasiun Banjarnegara untuk menjadi cagar budaya. Stasiun itu memiliki nilai sejarah yang tinggi bagi masyarakat Banjarnegara. Objek lain yang penting juga akan menyusul kita kaji" jelas Heni.


Guru Besar Sejarah Kota Universitas Airlangga Surabaya (Unair) Profesor Purnawan Basundoro dalam bukunya "Arkeologi Transportasi: Perspektif Ekonomi dan Kewilayahan Karesidenan Banyumas 1940-1940-an" (2019) mengungkapkan bahwa jalur kereta api Serajoedal Stoomtram Maatschappij (SDS) dibangun mulai bulan Mei 1895 oleh Ir. C Groll dan C.J.N Bijvanck dengan jalur Maos, Purwokerto, Sokaraja, Banjarsari, Purwareja Klampok dan Banjarnegara.

Keunikan jalur ini hampir seluruhnya melintasi lembah sungai Serayu sebagaimana nama perusahaan kereta api ini.


"Adapun tahun 1917, jalur kereta api Banjarnegara-Wonosobo baru dibuka. Jalur ini sangat penting karena Wonosobo merupakan penghasil tembakau yang sangat potensial," tulis Purnawan.

Baca juga: Sandy Walsh Cipatakan Gol, Indonesia Takluk 1-3 dari Jepang di Laga Terakhir Grup D Piala Asia 2023


Kabid Kebudayaan Dinparbud Banjarnegara Yelly Harmoko sangat mendukung kerja TACB dan berharap masyarakat juga ikut mendukung upaya pelestarian cagar budaya di Banjarnegara.


"Silakan jika masyarakat menemukan objek yang diduga cagar budaya, dilaporkan kepada Dinparbud untuk kita daftar dan nantinya dikaji oleh TACB yang sudah kita miliki. Nantinya kajiannya juga akan kita webinarkan, agar masyarakat tahu persis nilai sejarah yang ada pada cagar budaya yang dikaji oleh TACB," jelas Yelly.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved