Pendidikan

Rektor UMP Jebul Suroso 'Kampanye' di Pasar Manis Purwokerto, Terima Curhatan Pedagang

Rektor menuturkan aktivitasnya kali ini merupakan kampanye, namun tidak ada kaitannya dengan pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilihan legislatif.

Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr Jebul Suroso (kanan) bersama anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) blusukan ke Pasar Manis, Kamis (18/1/2024). Rektor menuturkan aktivitasnya kali ini merupakan kampanye, namun tidak ada kaitannya dengan pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilihan legislatif (pileg) 2024. 

TRIBUNBANYUMAS.COM, PURWOKERTO - Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr Jebul Suroso bersama anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) blusukan ke Pasar Manis, Purwokerto, Banyumas Kamis (18/1/2024).

Rektor berinteraksi dengan para pedagang dan membeli sejumlah jajan antara lain, soto betawi, gudeg, pecel, dan nasi rames. 

Sembari menyantap menu sarapan, sesekali bercerita dan menerima curhatan dari pedagang.

Baca juga: 320 Mahasiswa KKN dari UMP Disebar ke 25 Desa di Wonosobo, Ini Programnya

Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr Jebul Suroso bersama anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) blusukan ke Pasar Manis, Kamis (18/1/2024).
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Dr Jebul Suroso bersama anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) blusukan ke Pasar Manis, Kamis (18/1/2024). (Permata Putra Sejati/TribunBanyumas.com)

Jebul juga bertanya kepada pedagang tentang update harga kebutuhan pokok.

Ia juga bertanya bagaimana daya beli masyarakat di masa Pemilu, sampai kondisi harga bahan baku, serta harga jual barang

Rektor menuturkan aktivitasnya kali ini merupakan kampanye, namun tidak ada kaitannya dengan pemilihan presiden (pilpres) maupun pemilihan legislatif (pileg) 2024.

"Ini bukan kampanye Pilpres, tapi kampanye kampus," ucapnya sambil bercanda kepada para pedagang.

Baca juga: Dukung Pertumbuhan Usaha Kecil, UMP Launching Warung UMKM

Adapun tujuan turun langsung ke pasar adalah untuk menyerap aspirasi dari para pedagang.

Rektor juga melibatkan sejumlah mahasiswa, dimaksudkan agar mengetahui secara nyata dinamika usaha. 

"Perwakilan mahasiswa, dari BEM Kampus, agar mengetahui secara real kondisi di lapangan, bagaimana dinamikanya.

Sehingga diharapkan bisa melakukan terobosan membantu para pedagang," ujar Dr Jebul.

Curhatan Pedagang

Setelah berkeliling, rektor juga menyerap sejumlah 'curhatan' dari pedagang di Pasar Manis

Diantaranya, tempat untuk berjualan dibilang susah bagus dan nyaman.

Baca juga: Agenda Presiden Jokowi di Kampus UMP Besok, Ini yang Akan Dilakukan

Namun, daya beli dirasa sedang turun. 

"Tadi ada salah satu pedagang menyampaikan, tempatnya nyaman, bahan baku mulai turun untuk makanan yang dia jual. 

Tapi beberapa juga bahan yang naik, tapi tidak bisa menaikan harga," terangnya kepada Tribunbanyumas.com

Kegiatan ini akan semakin membuka pandangan, bahwa sebagai civitas akademika ikut berperan dalam masyarakat, termasuk pedagang.

Mahasiswa juga perlu ikut keterlibatan membantu. 

"Menjadi perhatian Pemerintah dan juga kami dari perguruan tinggi. 

Data hasil aspirasi ini akan kami pakai nanti Perguruan tinggi melakukan perencanaan, sampai kaitannya bagaimana mereka menguliahkan anaknya," jelasnya.

Baca juga: Pimpinan Ranting Aisyiyah UMP Dikukuhkan

Penyerapan penyerapan aspirasi tidak hanya saat ini. 

Ini adalah edukasi kepada mahasiswa dan sivitas akademi. 

Keberadaanya di tengah masyarakat tidak hanya dalam proses pembelajaran, tetapi aspek pengabdian perlu dilakukan. 

"The next, apa yang dilakukan, mungkin nanti ada pengabdian, mempromosikan pasar ini, ada edukasi meningkatkan kualitas produk, mungkin ada advokasi nantinya," katanya. 

Meskipun kampus UMP berada di Dukuwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas.

Namun, Jebul menegaskan, UMP tidak hanya untuk Banyumas, tapi untuk Banyumas Raya dan Indonesia. 

Rencananya besok-besok bisa juga blusukan pasar induk lainnya, seperti di Cilacap.

"Kita akan bikin prototype, yang bisa diterapkan di daerah lain, tapi miniaturnya ada di UMP," imbuhnya. (*)

Baca juga: Punya Darah Banyumas, Profesor UMP Maklumi Prabowo Berujar Ndasmu Etik : Sangat Cablaka

Sumber: Tribun Banyumas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved