Berita Kebumen
Memotret Kampung Garam Kebumen, Sentra Ekonomi dan Atraksi Wisata yang Mengagumkan
Bukan hanya pusat produksi garam, kawasan ini juga berhasil dimanfaatkan warga untuk menarik wisatawan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: khoirul muzaki
“Garam piramid harganya mahal, karena proses pembuatannya lebih lama. Butuh rumah kaca khusus,”katanya
Setiap bulan, Kugar Cirat Segoro Renges mampu memproduksi 4 sampai 6 ton garam yang dijual ke berbagai penjuru daerah.
Keberadaan Kampung Garam mengubah wajah perekonomian warga desa. Sebelumnya, warga pesisir di daerah tersebut hanya menggantungkan matapencaharian mereka sebagai petani dan nelayan.
Semenjak berdirinya tempat produksi garam, warga punya matapencaharian baru dan penghasilan tambahan.
“Kalau ada kerjaan, warga sekitar di luar kelompok juga kita panggil,”katanya

Atraksi Wisata
Bukan hanya pusat produksi garam, kawasan ini juga berhasil dimanfaatkan warga untuk menarik wisatawan. Terlebih kampung garam ini berada di kawasan wisata pantai selatan Kebumen yang selalu ramai dikunjungi turis.
Setiap tahapan produksi garam ini bisa disaksikan langsung oleh wisatawan. Kegiatan produksi garam di Desa Tlogopragoto menjadi atraksi wisata yang jarang dijumpai di tempat lain.
"Kampung Garam ini jadi pusat produksi garam dan wisata edukasi," kata Winarti, mantan Kepala Bidang Usaha Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kebumen yang sempat mendampingi program tersebut
Kampung Garam dibangun menggunakan anggaran Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tahun 2020.
Pemerintah Kabupaten Kebumen kembali menyuntikkan dana untuk pembangunan sarana prasarana (sarpras) Kampung Garam, di tahun 2021 ini. Pemerintah selanjutnya memberikan bantuan pembangunan rumah kaca untuk pembuatan garam piramid.
Pembangunan Kampung Garam ternyata punya tujuan ganda. Melalui intensifikasi, termasuk peningkatan sarana prasarana, produksi garam kelompok itu diharapkan bisa terdongkrak.
Sementara, dari sisi wisata, pengunjung bisa melihat atraksi wisata pembuatan garam yang tak dimiliki daerah lain.
Di tempat ini wisatawan bisa berswafoto dengan latar tunnel dan hamparan garam yang memutih bak salju. Bukan sekadar terhibur, wisatawan juga mendapat pengetahuan tentang produksi garam dan aneka kegunaannya.
Eduwisata Tunnel Garam biasa menjadi jujugan turis, khususnya pelajar hingga mahasiswa yang ingin belajar tentang proses pembuatan garam.
Menariknya, tidak ada biaya tiket untuk rombongan yang ingin studi tour ke Kampung Garam ini. Termasuk fasilitas tempat meeting, hingga pemandu atau narasumber digratiskan. Mereka hanya diminta membeli aneka produk garam untuk oleh-oleh sesuai kemampuan finansial masing-masing.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.